Pengembangan usaha pemanfaatan dalam rangka konservasi terumbu karang secara tradisional di kawasan pantai pada Teluk Hatawano di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah
LOKOLLO, Edir, Prof.Dr. H. Sutikno
2004 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganDalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan dan konservasi sumberdaya hayati (termasuk habitat terumbu karang), perlu dilakukan usaha-usaha yang memberikan peluang untuk menghentikan degradasi habitat terumbu karang. Agar habitat terumbu karang itu tidak mengalami proses kerusakkan, upaya melestarikan terumbu karang dilakukan oleh masyarakat secara tradisional dengan menerapkan sistem Sasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) potensi sumberdaya terumbu karang, (2) mengetahui keterkaitan aspek-aspek, sistemik, organisatorik dan tata laksana pelestarian terumbu karang, dan (3) merumuskan bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat di dalam usaha pemanfaatan dan konservasi terumbu karang secara tradisional di Teluk Hatawano Kecamatan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei. Untuk mengetahui potensi terumbu karang, menggunakan teknik intercept line transect, sedangkan status dan kondisi masyarakat pantai di lokasi penelitian menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner. Analisis data, baik primer maupun data sekunder dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil transek dijumpai 82 species karang yang terdiri dari 48 genus dan 26 famili, (2) sistem pemanfaatan dan konservasi sumberdaya terumbu karang secara tradisional dilakukan oleh pemerintah Negeri/Desa berdasarkan kewenangan menurut tradisi (adat) dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dalam mengurus rumah tangganya, yang didasarkan pada Sasi yang berisikan larangan dan kebolehan serta dilakukan oleh Kewang, (3) organisasi pengelolaan terumbu karang pada negeri/desa di Teluk Hatawano bertumpu pada Lembaga Kewang yang dibentuk, diangkat berdasarkan hubungan adat dan berfungsi melakukan pengawasan dan pengamanan, dan (4) tata laksana pemanfaatan dan konservasi terumbu karang dilakukan melalui pengawasan oleh Kewang dan anggota masyarakat secara bersama dalam bentuk penegakan hukum berwujud sanksi, tetapi berbeda pada setiap desa.
In order to optimize utilization and conservation of biological resource (including of coral reef habitat), it is required to conduct an efforts which give opportunity to discontinue degradation of coral reef habitat. To keep coral reef habitat from damaged, some efforts to preserve the coral reef are conducted by society traditionally by applying Sasi system. This research purposed to know (1) potency of coral reef resources, (2) knowing the correlation among aspects, systematical, organizing and continuation managery of coral reef, and (3) formulating forms of empowering society in efforts for utilization and conservation of coral reef traditionally of Hatawano Peninsula sub district of Saparua Island, regency of Middle Moluccas. Survey method was used in this research. Data analysis, both primary and secondary data were analyzed qualitatively. To know potency of coral reef is using technique of intercept line transect, while status and coastal society condition in research location use technique of interview by questionnaire. Results of research indicated that (1) results of transect are 82 coral species that consisted 48 genus and 26 family, (2) system of utilization and conservation coral reef resource traditionally is conducted by the local or national government based on authorities relevant to tradition (culture) and constitution number 22 year 1999 in managing its domestic which is relied on sasi consisting of lawful and unlawful and conducted by kewang, (3) management organization of coral reef at country/village in Hatawano Peninsula relied on formed kewang institution, appointed on custom relationship and it has a function to conduct observation and security, and (4) managery of utilization and conservation of coral reef is conducted through observation by kewang and society collectively in the form of law enforcement like sanction, but it has different implementation in each village.
Kata Kunci : Lingkungan Hidup,Konservasi Terumbu Karang,Nilai Tradisional, utilization, conservation, coral reef, traditionally value