Potensi kawasan wisata pegunungan Menoreh untuk pengembangan pariwisata kabupaten Kulonprogo
Eko Purwanto, Drs. Su Ritohardoyo
2005 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPotensi pariwisata merupakan faktor penting dalam menyusun arahan pengembangan pariwisata suatu daerah. Daerah yang menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kawasan pengembangan pariwisata Pegunungan Menoreh yang terdapat di Kabupaten Kuion Progo. Obyek-obyek wisata yang dikaji dan dinilai potensinya adalah obyek wisata budaya dan alam Pegunungan Menoreh yang terdiri dari sembilan obyek wisata, yaitu Puncak Suroloyo, Gunung Kucir, Gunung Kelir, Goa Sriti, Goa Kiskendo, Goa Lanang-Wedok, Sendangsono, Makam Nyi Ageng Serang dan Makam Girigondo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi obyek wisata budaya dan alam di Pegunungan Menoreh, mengetahui karakteristik dan pendapat wisatawan terhadap obyek wisata, mengetahut keterkaitan kawasan pengembangan pariwisata pegunungan dengan kawasan pengembangan pariwisata lainnya di Kabupaten Kulon Progo dan membuat atau menyusun arahan pengembangan kawasan pariwisata Pegunungan Menoreh untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan melalui wawancara terstruktur kepada 90 wisatawan. Selain itu dilakukan wawancara dengan masyarakat setempat dan key person seperti tokoh masyarakat, pembuat kebijakan dan aparat desa setempat. Data sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Pariwisata, BPS, BAPPEDA dan dinas terkait lainnya. Penentuan potensi obyek wisata dilakukan dengan cara skoring yang kemudian diklasifikasikan. Tabel frekuensi dan analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui pendapat wisatawan tentang obyek wisata dan keterkaitan antar kawasan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kulon Progo. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa obyek-obyek wisata di Pegunungan Menoreh ini memiliki potensi yang berbeda-beda. Perbedaan potensi tersebut menunjukkan bahwa obyek wisata Puncak Suroloyo, Goa Kiskendo dan Sendangsono termasuk dalam kelas potensi tinggi. Obyek wisata Gunung Kucir, Makam Nyi Ageng Serang dan Makam Girigondo termasuk dalam potensi sedang dan obyek wisata Gunung Kelir, Goa Sriti dan Goa Lanang-Wedok termasuk dalam kelas potensi rendah. Sebagian besar wisatawan menyatakan bahwa obyek wisata budaya dan alam Pegunungan Menoreh perlu untuk dikembangkan. Terdapat keterkaitan antar kawasan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kulon Progo. Keterkaitan terkuat terjadi antara kawasan pengembangan pariwisata pegunungan dengan kawasan pengembangan pariwisata pantai, kemudian diikuti dengan kawasan pengembangan pariwisata tirta atau air. Arahan untuk pengembangan wisata di obyek wisata budaya dan alam Pegunungan Menoreh adalah pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana pariwisata, penambahan atraksi wisata, serta pemasaran dan promosi yang baik.
Tourism potency represents the important factor in compiling instruction of of all area tourism development. Areas that become the research object in this research is tourism development area of Menoreh Mountain in Kulon Progo Regency. Tourism objects which studied and estimaled potency is cultural and nature tourism object of Mlenoreh Mountain which consisted of nine tourism objects, that is Top of Suroloyo, Kucir Mount, Kelir Mount, Sriti Cave, Kiskendo Cave, Lanang-kriedok Cave, Sendangsono, Mausoleum of Nyi Ageng Serang and Girigondo Mausoleum. The aim of this research is to know the cultural and natural potency of tourism object in Menoreh Mountain, knowing the characteristic and tourist opinion to that tourism object, knowing the related of mountain tourism development area with the other tourism development area in Kulon Progo Regency and make or compile the instruction of tourism development area of Menoreh Mountain to tourism development of Kulon Progo Regency. Research method used is survey method. Primary data obtained through direct observation in field and through structure interview to 90 tourists. Beside, that was conducted by interview with the local society and key person like elite figure, the policy maker and local officer countryside. Secondary data obtained from related officials like Tourism BPS, BAPPEDA and other related officials. Potential determination of tourism object conducted by later skoring method and then classification. Frequencies tables and descriptive analysis used to know the tourist opinion about tourism object and it related among tourism development area in Kulon Progo Regency. The result got from this research indicate that the tourism objects in Menoreh Mountain own the potency which different each other. The difference potency indicate that the tourism object The Top of Suroloyo, Kiskendo Cave and Sendangsono included in high potency class. The tourism object of Kucir Mount, Mausoleum of Nyi Ageng Serang and Girigondo Mausoleum included in medium potency class and tourism object of Kelir Mount, Sriti Cave and Lanang-Wedok Cave included in low potency class. Pursuant to the tourist opinion concerning development of tourism object that mostly tourist expresses that cultural and natural tourism object of Menoreh Mountain is needed to be developed. There are related among tourism development area in Kulon Progo Regency. The strongest related happened between development area of tourism mountain with the coastal tourism development area, then followed with the water tourism development area. The Instruction for tourism development in cultural and natural tourism object of Menoreh Mountain is correction and additiofi of tourism infrastructure, addition of tourism attraction and good promotion and marketing.
Kata Kunci : Potensi wisata,Wisata Pegunungan,Pengembangan pariwisata,Kulonprogo,DIY