Laporkan Masalah

Religiusitas, Internalized Homonegativity, dan Subjective Well-being pada Kelompok Minoritas Seksual

Audia Syahra Maharani Ash-shiddiqie, Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A., Ph.D.

2024 | Skripsi | PSIKOLOGI

Tingginya tingkat religiusitas di Indonesia dan tingginya penolakan dari masyarakat dan lingkungan yang religius dapat memunculkan konflik antara identitas agama dengan identitas seksual dan membentuk internalized homonegativity pada kelompok minoritas seksual; hal ini dapat berdampak pada subjective well-being pada kelompok minoritas seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara religiusitas, internalized homonegativity, dan SWB pada kelompok minoritas seksual. Melalui kuesioner yang disebarkan secara online, kami mengumpulkan data dari 171 partisipan yang berasal dari kelompok minoritas seksual (28 partisipan lesbian, 3 gay, 126 biseksual/panseksual, dan 14 lainnya). Kami menemukan bahwa internalized homonegativity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap SWB—yaitu pengaruh negatif pada aspek afek positif dan kepuasan hidup, serta pengaruh negatif pada afek positif—namun religiusitas hanya mempengaruhi SWB secara positif pada aspek afek positif, dan tidak pada aspek lainnya. Penanganan dan pendampingan bagi kelompok minoritas seksual dianjurkan untuk fokus pada penerimaan diri dan mengurangi tingkat internalized homonegativity untuk menghindari resiko negatif terhadap well-being mereka.

Living in Indonesia, a country with high levels of religiosity, and facing rejection from the society and religious environment may lead to conflict between religious identity and sexual identity in sexual minority groups, as well as the development of internalized homonegativity; this might have an impact on their subjective well-being. This study aims to analyze the relationship between religiosity, internalized homonegativity, and SWB in sexual minorities. We distributed an online questionnaire and collected data from 171 participants who identified as sexual minorities (28 lesbian, 3 gay, 126 bisexual/pansexual, and 14 others). We found that internalized homonegativity significantly predicted SWB—with negative impact on positive affect and satisfaction with life, and positive impact on negative affect—while religiosity only significantly predicted the positive affect aspect of SWB. We recommend that interventions and assistance for sexual minority groups focus on self-acceptance and reducing the level of internalized homonegativity to avoid negative risks on their well-being.

Kata Kunci : religiosity, internalized homonegativity, subjective well-being, sexual minority

  1. S1-2024-427934-abstract.pdf  
  2. S1-2024-427934-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-427934-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-427934-title.pdf