Laporkan Masalah

Pengembangan Program Pelatihan Perawat Penerbangan Dasar dan Pengaruhnya terhadap Pengetahuan, Sikap, Keterampilan Evakuasi Medis Udara Non Militer

Dwi Ambarwati, Dr. Fitri Haryanti, S.Kp., M.Kes.; Sri Warsini, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D.

2024 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum

Latar Belakang: Evakuasi medis udara merupakan serangkaian peristiwa pemindahan pasien dari tempat satu ke tempat lain menggunakan sarana angkutan udara dan  personel perdukung  berkualifikasi dokter  penerbangan  dan  perawat udara.  Perawat dengan kualifikasi keperawatan penerbangan sangat dibutuhkan dalam melakukan evakuasi medis udara agar mampu memberikan asuhan keperawatan selama di penerbangan dengan adanya segala keterbatasan meliputi keterbatasan   ruang   gerak,   keterbatasan   penerangan,   sarana   prasarana   dan perubahan lingkungan penerbangan, sementara  pelatihan perawat penerbangan dasar sampai saat ini belum ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu program pelatihan perawat penerbangan dasar dengan tujuan agar perawat mampu melakukan evakuasi medis udara non militer.

Metode Penelitian: penelitian  ini merupakan penelitian  mixed-method  dengan desain  sequential  exploratory   yang  dilakukan  selama  Maret-Desember  2023. Tahap satu diawali dengan mewawancarai perawat dan penyedia layanan evakuasi medis udara tentang pengalaman dan persepsi dalam melakukan evakuasi medis udara. Tahap kedua: penyusunan kurikulum, modul dan instrumen (pengetahuan, sikap serta lembar observasi keterampilan), melakukan uji validitas kurikulum dan modul oleh 6 expert serta uji validitas dan reliabilitas instrumen untuk evaluasi program pelatihan pada 90 perawat. Tahap ketiga: penelitian pre-experimental menggunakan one group pre-test post- test untuk melihat pengaruh intervensi pelatihan yang dilakukan.   Pelatihan  dilakukan  selama 4  hari pada 30  perawat.  Analisis  data bivariat dengan menggunakan Paired t-test dan multivariat menggunakan regresi linear berganda.

Hasil Penelitian: Tahap 1 kualitatif mendapati 7 tema yaitu 1) pengalaman evakuasi medis udara, 2) tantangan yang dihadapi perawat dan penyedia layanan evakuasi medis udara, 3) pengetahuan yang harus dikuasai perawat dalam melakukan evakuasi medis udara, 4) upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, 5) Leveling pelatihan perawat penerbangan, 6) metode pelatihan perawat penerbangan, dan 7) metode evaluasi pelatihan perawat penerbangan. Pada tahap kedua penelitian tersusun modul perawat penerbangan dasar yang terdiri dari 5 modul, pengembangan instrumen pengetahuan,  sikap serta lembar observasi keterampilan, serta diujikannya instrumen pengetahuan, sikap dan lembar observasi keterampilan yang valid dan reliabel untuk evaluasi pelatihan perawat penerbangan dasar dengan nilai Cronbach berturut-turut 0,866; 0,895 dan nilai Cohen’s Kappa 0,700. Tahap ketiga:  terdapat peningkatan yang signifikan dari skor rata rata pengetahuan sesudah pelatihan sebesar 6,23 poin (p=0,001) dan skor rata rata sikap sesudah pelatihan 10,63 poin (p=0,001) serta nilai keterampilan setelah pelatihan seluruhnya pada kategori baik (skor rata-rata 89,13).

Kesimpulan: kurikulum dan modul pelatihan perawat penerbangan dasar tersusun berdasarkan hasil need assessment pada tahap kualitatif; kurikulum, modul dan instrumen pelatihan valid dan reliabel; serta pelatihan perawat penerbangan dasar berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat dalam melakukan evakuasi medis udara non militer.

Background: Aeromedical evacuation is a series of events in which patients are transferred  from one place to  another  using  air  transportation  and  supporting personnel qualified as flight doctors and air nurses. Nurses with flight nursing qualifications are really needed in carrying out air medical evacuations to be able to provide nursing care during flights with all limitations including limited movement space, limited lighting, infrastructure and changes in the flight environment, while basic flight nurse training has not yet been provided. Indonesia. This research aims to develop a basic flight nurse training program with the aim of enabling nurses to carry out non-military aeromedical evacuations.

Research  methods: this  research  is  a  mixed-method  study  with  a sequential exploratory design conducted during March-December 2023. Phase one begins with interviewing nurses and aeromedical evacuation service providers about their experiences and perceptions in carrying out aeromedical evacuation. Second stage: preparing the curriculum, modules and instruments (knowledge, attitudes and skills observation sheets), testing the validity of the curriculum and modules by6 expertas well as testing the validity and reliability of instruments for evaluating training programs for 90 nurses. Third stage: pre-experimental research using one group pre-test post-test to see the effect of the training intervention carried out. Training was carried out for 4 days for 30 nurses. Bivariate data analysis using Paired t-test and multivariate using multiple linear regression. Research result: Qualitative stage 1 found 7  themesnamely 1) experience of aeromedical evacuation, 2) challenges faced by nurses and aeromedical evacuation service providers, 3) knowledge that nurses must master in carrying out aeromedical evacuation, 4) efforts to improve knowledge and skills, 5) Leveling flight nurse training, 6) flight nurse training methods, and 7) flight nurse training evaluation methods. In the second stage of the research, a basic flight nurse module was composed consisting of 5 modules, development of knowledge instruments, attitudes and skills observation sheets, and testing of valid and reliable knowledge instruments, attitudes and skills observation sheets for evaluation of basic flight nurse training with Cronbach values. also 0.866; 0.895 and Cohen's Kappa value 0.700. Third stage: there was a significant increase in the average knowledge score after training of 6.23 points (p=0.001) and the average attitude score after training of 10.63 points (p=0.001) and the skill scores after training were all in the good category ( average score 89.13).

Conclusion:the curriculum and basic flight nurse training modules are structured based on the results of the needs assessment at the qualitative stage; curriculum, modules and training instruments are valid and reliable; as well as training basic flight nurses influence the knowledge, attitudes and skills of nurses in carrying out non-military aeromedical evacuations.

Kata Kunci : ambulans udara, pengetahuan kesehatan, sikap, praktik, Indonesia kurikulum, air ambulances, health knowledge, attitudes, practice

  1. S3-2024-471767-abstract.pdf  
  2. S3-2024-471767-bibliography.pdf  
  3. S3-2024-471767-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2024-471767-title.pdf