Scoping Review: Intervensi Psikologis untuk Pengembangan Keterampilan Adaptif bagi Orang dengan Disabilitas Intelektual di Indonesia
ANNISA NURIOWANDARI LUKNANTO, Restu Tri Handoyo, S.Psi, M.Si, Ph.D., Psikolog
2024 | Tesis | S2 Magister Profesi Psikologi
Tujuan: Perilaku adaptif merupakan
salah satu komponen utama yang mendukung keberfungsian pada orang dengan
disabilitas intelektual (ODDI). Kurangnya keterampilan adaptif menyebabkan
rendahnya kemampuan mereka untuk hidup mandiri. Model support merupakan
kerangka terkini untuk memandu pengembangan intervensi bagi ODDI. Sejauh ini,
belum tersedia informasi dan dokumentasi terkait layanan yang dapat menunjang
keberfungsian ODDI di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk memotret gambaran
intervensi psikologis yang pernah dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan
adaptif bagi ODDI di Indonesia.
Metode: Kajian ini menerapkan
metode scoping review dan mengikuti pedoman dari Joanna Briggs Institute
dan PRISMA Extension for Scoping Reviews. Sumber data termasuk Scopus,
PubMed, Garuda, Google Scholar, ditambah dengan handsearching. Kriteria
artikel antara lain berbahasa Inggris atau Indonesia, melibatkan partisipan
dengan disabilitas intelektual (DI) tanpa komorbid gangguan tumbuh kembang,
menerapkan intervensi psikologis yang menargetkan keterampilan adaptif (tak
termasuk keterampilan akademik), dan mencakup konteks di Indonesia. Critical
appraisal dilakukan menggunakan Mixed Methods Appraisal Tool. Studi
yang diulas sejumlah 36 artikel dan dipetakan berdasarkan karakteristik
partisipan; desain intervensi yang mencakup rumusan kebutuhan adaptif,
penetapan target intervensi, dan kondisi pemberian intervensi; serta evaluasi
hasil intervensi.
Hasil: Pengembangan
intervensi sejauh ini belum mengacu pada model support dengan
terbatasnya upaya personalisasi sementara model ekologis dan multi-disiplin
belum banyak dikembangkan. Penulis melaporkan adanya tren pengembangan
keterampilan rawat-diri pada ODDI usia kanak-kanak dan remaja. Kekosongan
literatur terlihat pada terbatasnya intervensi yang menyasar kebutuhan ODDI
usia dewasa dan lanjut, mengalami DI pada taraf berat, dan pengembangan
keterampilan adaptif untuk menunjang kemandirian di lingkup domestik, kerja,
dan kehidupan bermasyarakat. Penilaian terhadap artikel menunjukkan
kecenderungan kualitas yang buruk, terutama pada kelengkapan pelaporan pada
elemen utama penelitian, seperti variabel dependen dan variabel independennya.
Kesimpulan: Temuan kajian ini menginformasikan arah untuk pengembangan intervensi bagi ODDI ke depannya. Para peneliti disarankan untuk meneruskan studi intervensi yang sudah ada, sambil memperluas lingkup kategori usia dan jenis keterampilan adaptif, serta meningkatkan kualitas penelitian dan pelaporan ilmiah. Praktisi disarankan untuk lebih melibatkan perspektif personal ODDI dan keluarga, serta bekerja sama dengan pakar dari lintas bidang.
Methods: This
study employs a scoping review method and refers to guidelines from the
Joanna Briggs Institute and the PRISMA Extension for Scoping Reviews. Data
sources included Scopus, PubMed, Garuda, Google Scholar, and handsearching. The
criteria for articles include reports written in English or Indonesian,
involving PWIDs without comorbid developmental disorders, implementing
psychological interventions targeting adaptive skills (excluding academic
skills), and including contexts in Indonesia. A critical appraisal was
conducted using the Mixed Methods Appraisal Tool. A total of 36 articles were
reviewed and mapped based on participant characteristics; intervention design,
including the formulation of adaptive needs, intervention goal setting and
delivery conditions; and the evaluation of intervention outcomes.
Results: The current development of interventions has so far
not referred to the support-model, with limited efforts at personalization
while ecological and multidisciplinary models are still underdeveloped. Trends
were observed towards the development of self-care skills in children and
adolescents with intellectual disabilities (ID). Literature gaps include
the limited interventions targeting the
needs of adults and the elderly, those with severe ID, as well as the
development of adaptive skills to support independence in domestic, work, and
community life. The result of critical appraisal shows a tendency towards poor
quality, particularly due to poor reporting on key study elements, such as
dependent and independent variables.
Conclusion: This review informs future
directions for the development of interventions for persons with intellectual
disabilities (PWIDs). Researchers should continue to build on current studies,
broaden the scope to include diverse age groups and types of adaptive skills,
and improve the quality of research and scientific reporting. Practitioners are
advised to more thoroughly involve the personal goals of PWIDs and their
families, and to seek collaboration with experts across various fields.
Keywords: adaptive
skills, intellectual disability, mental retardation, psychological
intervention, support model
Kata Kunci : adaptive skills, disabilitas intelektual, intellectual disability, intervensi psikologis, keterampilan adaptif, mental retardation, model support, psychological intervention, retardasi mental, support model