Laporkan Masalah

Dinamika Tingkat Perkembangan Wilayah Kabupaten dan Kota di Pulau Jawa Tahun 2012-2022

ABILA KRISNA WARDANA, Dr. Lutfi Muta'ali, S.Si., M.T.

2024 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Pulau Jawa merupakan pulau yang mengalami pembangunan paling masif di Indonesia karena memiliki penduduk padat dan peran vital di berbagai pusat kegiatan, seperti perdagangan, industri dan jasa, kebudayaan, serta lumbung pangan nasional. Pertumbuhan perekonomian yang ada di Pulau Jawa dibarengi dengan tingginya urbanisasi di berbagai wilayah terutama dalam beberapa dekade terakhir menciptakan dampak positif dengan menciptakan pusat pertumbuhan baru dan peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana. Pertumbuhan urbanisasi yang cepat di Pulau Jawa didukung juga dengan adanya kawasan ekonomi dan industri, konektivitas antar wilayah, serta pelaksanaan proyek strategis nasional yang menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Namun, proses pengotaan di Pulau Jawa akibat urbanisasi menjadi tantangan baru karena menciptakan kawasan megaregion, bias perkotaan, dan disparitas wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan dinamika Tingkat Perkembangan Wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa; mengetahui pola spasial Tingkat Perkembangan Wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa; mengetahui faktor yang menjadi penentu Tingkat Perkembangan wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa; serta menyusun strategi dan arahan dalam pengembangan kabupaten/kota di Pulau Jawa. Penelitian ini di lakukan di Pulau Jawa dengan unit analisis 119 kabupaten dan kota di Pulau Jawa. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Teknik analisis yang digunakan antara lain indeks scalling, indeks moran, LISA, analisis faktor, serta tipologi wilayah. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk peta dan tabel.

Berdasarkan perhitungan potensi Tingkat Perkembangan Wilayah kabupaten dan kota di Pulau Jawa tahun 2022 terdapat klasifikasi tingkat tinggi sebanyak 31 kabupaten/kota, sedang sebanyak 36 kabupaten/kota, dan rendah sebanyak 52 kabupaten/kota. Dinamika yang terbentuk tahun 2012-2022 sebanyak 64 kabupaten/kota mengalami indeks TPW naik dan 55 kabupaten/kota mengalami indeks turun. Pola spasial yang terbentuk adalah mengelompok/dengan auto korelasi spasial positif dan faktor penentu Tingkat Perkembangan Wilayah adalah infrastruktur dan ekonomi. Tipologi yang terbentuk di Pulau Jawa memiliki tipe I sebanyak 21 kabupaten/kota, tipe II sebanyak 10 kabupaten dan kota, tipe III sebanyak 23 kabupaten/kota, tipe IV sebanyak 13 kabupaten/kota, tipe V sebanyak 20 kabupaten/kota, serta tipe VI sebanyak 32 kabupaten/kota. Selanjutnya, rekomendasi dan arah kebijakan dapat digali dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tiap tipe wilayah yang terbentuk dengan memperhatikan dokumen perencanaan pembangunan.

Java Island is undergoing the most massive development in Indonesia due to its dense population and vital role in various activities centers, such as trade, industry and services, culture, and as the national rice barn. The economic growth on Java Island is accompanied by high levels of urbanization in various regions, especially in recent decades, creating positive impacts by establishing new growth centers and increasing the need for infrastructure. The rapid urbanization growth on Java Island is also supported by the presence of economic and industrial zones, interregional connectivity, and the implementation of national strategic projects, creating greater economic growth opportunities. However, the process of urbanization in Java Island due to urbanization poses a new challenge as it creates mega-region areas, urban bias, and regional disparities. The aim of this research is to determine the dynamics of the regional development levels of districts/cities on Java Island; to understand the spatial patterns of the regional development levels of districts/cities on Java Island; to identify the determining factors of the regional development levels of districts/cities on Java Island; and to formulate strategies and directions for the development of districts/cities on Java Island. This research was conducted on Java Island with 119 districts and cities as the analytical units. The method used is quantitative descriptive method and secondary data analysis. The analysis techniques used include scaling index, Moran index, LISA, factor analysis, and regional typology. The research results are presented in the form of maps and tables.

Based on the calculation of the potential Development Level of districts and cities on Java Island in 2022, there are 31 districts/cities classified as high level, 36 districts/cities as medium level, and 52 districts/cities as low level. The dynamics formed from 2012 to 2022 show that 64 districts/cities experienced an increase in the Development Level index, while 55 districts/cities experienced a decrease. The spatial pattern formed is clustered with positive spatial autocorrelation, and the determining factors of the regional development level are infrastructure and economy. The typology formed in Java Island includes type I with 21 districts/cities, type II with 10 districts and cities, type III with 23 districts/cities, type IV with 13 districts/cities, type V with 20 districts/cities, and type VI with 32 districts/cities. Furthermore, recommendations and policy directions can be explored by analyzing the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of each type of region formed, while considering development planning documents.

Kata Kunci : perkembangan wilayah, pola spasial, rekomendasi kebijakan pengembangan wilayah.

  1. S1-2024-461472-abstract.pdf  
  2. S1-2024-461472-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-461472-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-461472-title.pdf