Penentuan Jenis Kelamin Bibit Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Lokal Lampung Berbasis Penanda DNA Spesifik Jantan
Sinta Sekar Larasarti, Agus Budi Setiawan, S.P., M.Sc., Ph.D.; Putu Puja Wartini, S.P., M.P., M.Sc.
2024 | Skripsi | AGRONOMI
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang memiliki
tiga jenis kelamin: betina, hermafrodit, dan jantan. Identifikasi jenis kelamin
pada tanaman pepaya penting untuk mendukung budidaya yang efisien dan efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kelamin bibit tanaman pepaya
menggunakan penanda molekuler spesifik jantan, serta mengidentifikasi dan
menganalisis sekuens nukleotida terkait kelamin pada tanaman pepaya. Penelitian
ini juga mempelajari kekerabatan sekuens nukleotida menggunakan hasil data
mining dari BLAST NCBI. Sampel yang digunakan adalah tanaman pada fase
generatif yang berasal dari tanaman pepaya lokal Lampung di PT. Great Giant
Foods (GGF) dan daerah Klaten, serta sampel bibit tanaman pepaya lokal Lampung
SA dan Jabung. Penanda DNA spesifik kelamin dan penanda DNA spesifik jantan
yang telah dikembangkan diuji menggunakan metode PCR. Penanda DNA yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi: primer autosom 71E, SCAR W11, (Papaya
Male-Specific Marker) PMSM1 dan PMSM2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penanda molekuler tersebut berhasil mengidentifikasi jenis kelamin tanaman
pepaya dengan akurat, memungkinkan pemisahan yang jelas antara betina,
hermafrodit, dan jantan pada tanaman fase generatif. Sekuens nukleotida yang
diidentifikasi berdasarkan penanda DNA spesifik hermafrodit dan jantan berhasil
dicocokkan dengan database sekuens nukleotida, memberikan pemahaman mendalam
tentang struktur genetik penentuan jenis kelamin pada tanaman pepaya. Analisis
kekerabatan sekuens nukleotida menunjukkan hubungan filogenetik yang signifikan
berdasarkan data BLAST NCBI. Jenis kelamin bibit tanaman pepaya dapat
ditentukan menggunakan penanda DNA SCAR W11 dan penanda DNA spesifik jantan
PMSM2.
Papaya (Carica papaya L.) is a plant that has three sexes: female,
hermaphrodite, and male. Identifying the sex of papaya plants is crucial for
supporting efficient and effective cultivation. This study aims to determine
the sex of papaya seedlings using male-specific molecular markers, as well as
to identify and analyze sex-related nucleotide sequences in papaya plants. The
study also examines the phylogenetic relationships of nucleotide sequences
using data mining results from BLAST NCBI. The samples used are generative
phase plants from local papaya plants in Lampung at PT. Great Giant Foods (GGF)
and Klaten, as well as seedlings of local Lampung SA and Jabung papaya plants.
The developed sex-specific DNA markers and male-specific DNA markers were tested
using the PCR method. The DNA markers used in this study include autosomal
primer 71E, SCAR W11, and (Papaya Male-Specific Marker) PMSM1 and PMSM2. The
results showed that these molecular markers successfully identified the sex of
papaya plants accurately, allowing for a clear distinction between female,
hermaphrodite, and male plants in the generative phase. The nucleotide
sequences identified based on hermaphrodite and male-specific DNA markers were
successfully matched with nucleotide sequence databases, providing a deep
understanding of the genetic structure underlying sex determination in papaya
plants. Phylogenetic analysis of the nucleotide sequences revealed significant
relationships based on BLAST NCBI data. The sex of papaya seedlings can be determined
using the SCAR W11 DNA marker and the male-specific DNA marker PMSM2.
Kata Kunci : pepaya, jenis kelamin, penanda DNA, sekuens, filogenetik