Kajian Kombinasi Minyak Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) dan Minyak Lemon (Citrus limon) Sebagai Obat Kumur Pada Pencegahan Gingivitis Kehamilan
FRISKA ANI RAHMAN, Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. ; Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio.(K) ; Dr. rer nat. Ronny Martien, M.Si.
2024 | Disertasi | S3 Kedokteran Gigi
Latar Belakang, prevalensi
gingivitis kehamilan masih tinggi di Indonesia. Gingivitis kehamilan juga dapat
berpengaruh pada kehamilan berisiko tinggi. Oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan, salah satunya dengan
penggunaan obat kumur kombinasi minyak serai wangi (Cymbopogon winterianus)
dan minyak lemon (Citrus limon). Minyak serai wangi dan minyak lemon
terbukti mempunyai sifat antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji
karakteristik fisik dan organoleptik formula obat kumur kombinasi minyak serai
wangi dan minyak lemon; mengkaji aktivitas antibakteri pada bakteri Gram positif (S. sanguinis)
dan bakteri Gram negatif (P. gingivalis); uji sitotoksisitas pada sel
HGF; mengkaji efektivitas pada pencegahan gingivitis tikus bunting.
Metode Penelitian, Penelitian
eksperimental laboratorik murni dengan 4 tahapan penelitian. Tahap 1, kandungan minyak serai wangi dan
minyak lemon pada Formula I (1%:2,77%),
II (11%:1%) dan III (4,13%:1%) diukur diameter partikel, nilai transmitan serta
creaming index. Tahap 2, pengujian antibakteri pada bakteri S.
sanguinis dan P. gingivalis dengan metode dilusi agar. Tahap 3, pengujian
MTT assay pada sel HGF. Tahap 4,
pengujian in vivo aplikasi obat kumur pada tikus bunting yang diinduksi
ligasi dengan waktu pengamatan 3 dan 7 hari. Evaluasi histologis dengan
menghitung jumlah neutrofil pada preparat HE dan skoring ekspresi IL-1ß pada
preparat IHC.
Hasil, Formula I memiliki ukuran partikel paling kecil dan nilai transmitan paling
tinggi serta mempunyai nilai organoleptik paling unggul, mempunyai aktivitas
antibakteri tertinggi pada jumlah koloni S. sanguinis dan P.
gingivalis. Hasil uji fisik, organoleptik dan antibakteri menunjukkan
Formula I paling unggul sehingga dilakukan uji selanjutnya yaitu uji
sitotoksisitas dan uji in vivo. Hasil uji sitotoksisitas Formula I
mempunyai IC-50 pada konsentrasi 52,67%. Hasil uji post hoc Mann
Whitney U test skor MGI Formula I
konsentrasi 100?rbeda secara signifikan dibandingkan konsentrasi lainnya
(p<0>post hoc Mann
Whitney U test pada penekanan jumlah neutrofil dan penekanan ekspresi IL-1ß
tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Kesimpulan,
Obat kumur kombinasi minyak serai wangi konsentrasi 1 ?n minyak lemon 2,77 %
(Formula I) mempunyai karakteristik
fisik dan organoleptik yang unggul, mempunyai aktivitas antibakteri,
biokompatibilitas yang lebih aman dibandingkan obat kumur Klorheksidin,
dan berpotensi untuk mengurangi
kerusakan jaringan dengan menekan jumlah neutrofil dan ekspresi IL-1? pada model tikus
bunting yang diinduksi gingivitis.
Background, In Indonesia, prevalence of gingivitis
related to pregnancy is high. Gingivitis related to pregnancy could increased
risk of adverse pregnancy outcomes, therefore prevention are needed. We
proposed to develop mouthwash with a combination of citronella oil (Cymbopogon
winterianus) and lemon oil (Citrus limon). Citronella and lemon oil are proven have antibacterial properties. The objectives
of this study are to examine the physical and organoleptic
characteristics of the mouthwash formula of a combination of citronella oil and
lemon oil, to examine the antibacterial activity on Gram-positive (S.
sanguinis) and Gram-negative (P. gingivalis); to examine cytotoxicity
test on HGF cells, and to examine the effects of mouthwash in an experimental pregnant
rats model of gingivitis.
Research Methods, pure laboratory experimental research with 4
stages of research. Stage 1, the content
of citronella oil and lemon oil in Formula I (1%:2.77%), II (11%:1%) and III
(4.13%:1%) were measured for particle diameter, transmittance value and
creaming index. Stage 2, antibacterial testing on S. sanguinis and P.
gingivalis bacteria using agar dilution method. Stage 3, MTT assay testing
on HGF cells. Stage 4, in vivo testing of mouthwash application on
ligation-induced pregnant rats with observation time at 3rd and 7th days. Histological evaluation by counting the
number of neutrophils on HE and scoring IL-1ß expression on IHC.
Results, Formula I has the smallest particle size and
highest transmittance value and has the most superior organoleptic value, has
the highest antibacterial activity on the number of S. sanguinis and P.
gingivalis colonies. The results of physical, organoleptic and
antibacterial tests showed that Formula I was the most superior so that the
cytotoxicity test and in vivo test were carried out further. The cytotoxicity
test results of Formula I had IC-50 at a concentration of 52.67%. The results
of the Mann Whitney U test post hoc on the MGI score of Formula I at 100%
concentration were significantly different from the other groups (p<0>0.05).
Conclusion, The mouthwash with combination of citronella
oil at a concentration of 1% and lemon oil at 2.77% (Formula I) has superior
physical and organoleptic characteristics, antibacterial activity, biocompatibility
safer than chlorhexidine mouthwash, and has the potential to reduce tissue
destruction by downregulating neutrophil
and expression of IL-1? in an experimental pregnant rats model of gingivitis.
Kata Kunci : obat kumur, minyak serai wangi (Cymbopogon winterianus), minyak lemon (Citrus limon), antibakteri, gingivitis kehamilan