Analisis Tingkat Kesiapsiagaan Bencana Alam Gempa Bumi Pada Komunitas Sekolah di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
Nasrilia Rahmadina, Ir. Rochim Bakti Cahyono, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. ; Dr. Annisa Utami Rauf, S.Pd
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan risiko tinggi akan terjadinya bencana alam. Bencana gempa bumi pada DIY tahun 2006 silam menyebabkan 2900 sekolah terdampak bencana. Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan komunitas sekolah menghadapi bencana alam.
Tujuan Penelitian: penelitian ini mengukur dan membandingkan tingkat kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada komunitas sekolah SPAB dengan sekolah yang belum SPAB tingkat SLTA di Kabupaten Bantul.
Metode Penelitian: penelitian crossectional survey dan pengambilan data dengan kuesioner pada 210 responden yang terdiri dari 10 sekolah, 37 guru, dan 163 siswa. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan STATA 17.
Hasil Penelitian: Kesiapsiagaan bencana diukur menggunakan 5 parameter yaitu pengetahuan bencana, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini, dan mobilisasi sumber daya. Dari 37 guru yang menjadi responden, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada status sekolah (p-value 0.036) dapat diartikan sekolah SPAB memiliki tingkat kesiapsiagaan lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum SPAB. Analisis pada 163 siswa tingkat kesiapsiagaan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p-value 0.682). Analisis kesiapsiagaan pada 10 komunitas sekolah yang terdiri dari 5 SPAB dengan 5 sekolah belum SPAB diketahui terdapat perbedaan yang signifikan (p-value 0.0436) dapat diartikan tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah SPAB lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum SPAB.
Kesimpulan: tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah SPAB lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang belum SPAB. Kesiapsiagaan guru berhubungan dengan kesiapsiagaan sekolah. Sedangkan kesiapsiagaan siswa SPAB dan belum SPAB memiliki nilai diatas rerata dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan antara lain oleh pendidikan kebencanaan pada jenjang pendidikan sebelumnya, wilayah lingkungan tempat tinggal, dan pengaruh media sosial.
Kata Kunci: Kesiapsiagaan Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana, Komunitas Sekolah
Background: Indonesia is a country with a high risk of natural disasters. The earthquake that occurred in Yogyakarta in 2006 caused 2,900 schools to be affected. The Comprehensive School Safety Framework (SPAB) program is a government effort to improve the preparedness of the school community in the face of natural disasters.
Research Objective: This study measures and compares the level of earthquake disaster preparedness in the SPAB school community with schools that are not SPAB at the high school level in Bantul Regency.
Research Methods: cross-sectional survey research and data collection by questionnaire on 210 respondents consisting of 10 schools, 37 teachers, and 163 students. Quantitative analysis was conducted using STATA 17.
Research Results: Disaster preparedness was measured using 5 parameters: disaster knowledge, policies and guidelines, emergency response plans, early warning systems, and resource mobilization. Of the 37 teachers who were respondents, it is known that there is a significant difference in school status (p-value 0.036), which means that SPAB schools have a higher level of preparedness compared to schools that are not SPAB. Analysis on 163 students' level of preparedness showed no significant difference (p-value 0.682). Analysis of preparedness in 10 school communities consisting of 5 SPAB and 5 schools that have not SPAB found a significant difference (p-value 0.0436), which means that the level of preparedness of the SPAB school community is higher than that of schools that have not SPAB.
Conclusion: the level of community preparedness of SPAB schools is higher than that of non-SPAB schools. Teacher preparedness is related to school preparedness. While the preparedness of SPAB and not yet SPAB students has a value above the average and has no significant difference. This is due, among others, to disaster education at the previous education level, the neighborhood area, and the influence of social media.
Keywords: Disaster Preparedness, Comprehensive School Safety Framework, School Community
Kata Kunci : Kesiapsiagaan Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana, Komunitas Sekolah