Hubungan Rasionalitas Pemberian Dosis Human albumin 20?ngan Luaran Klinis Dan Gambaran Biaya pada Pasien Bedah Digestif di RSUD Undata
Ratna Dewi Setiarini Riyanto, Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc
2024 | Tesis | S2 Mag.Farmasi Klinik
Latar belakang Penggunaan human albumin 20% pada pasien bedah digestif di RSUD Undata mengalami peningkatan sebesar 25% periode 2020 hingga 2022. Kondisi hipoalbuminemia berhubungan dengan kejadian komplikasi pasca operasi, sehingga perlu dilakukan pemberian infus albumin. Data terkait hubungan rasionalitas pemberian dosis human albumin 20% pada pasien bedah digestif dengan luaran klinis masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasionalitas pemberian human albumin 20?ngan capaian kadar serum albumin dan luaran klinis serta gambaran biaya medis langsung pada pasien bedah digestif di RSUD Undata.
Metode Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain kohort retrospektif. Sampel penelitian ini adalah pasien bedah digestif yang mendapat terapi human albumin 20% periode Januari 2020 – Desember 2023. Sumber data berasal dari rekam medis dan data keuangan pasien. Data yang diambil berupa dosis pemberian human albumin 20 %, pemeriksaan laboratorium sebelum dan sesudah pemberian, kondisi klinis dan data biaya perawatan pasien. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square, Mann-Whitney dan Multiple Logistic Regression
Hasil Terdapat hubungan antara rasionalitas pemberian human albumin 20% terhadap capaian kadar serum albumin (p=0,024) dan capaian kadar serum albumin terhadap luaran klinis (p=0,035). Rata-rata biaya medis langsung pada kelompok rasional adalah Rp. 38.862.589 ± 14.311.846 dan kelompok tidak rasional adalah Rp. 40.276.852 ± 22.625.198.
Kesimpulan Rasionalitas pemberian human albumin 20% memiliki hubungan yang signifikan dengan capaian kadar serum dan luaran klinis. Total rerata biaya medis langsung pada pasien bedah digestif adalah Rp. 39.569.720 ± 18.749.958
Background Human albumin 20?ministration in digestive surgery patients at Undata Hospital increased by 25% from 2020 – 2022 period. Hypoalbuminemia is associated with postoperative complications, and required albumin infusion administration. There is still limited data regarding the relationship between rational dosage of human albumin 20% and clinical outcomes in digestive surgery patients. This study aims to determine the relationship between the rational administration of human albumin 20% with serum albumin levels and clinical outcomes, as well as description of direct medical costs in digestive surgery patients at Undata Hospital.
Method This research was conducted with a retrospective cohort design. The sample for this study was digestive surgery patients who received human albumin 20% therapy from January 2020 – December 2023. Human albumin 20% dose, laboratory examinations before and after administration, clinical conditions and patient care costs were from patient medical records and financial data. Data was analyzed using Chi-square, Mann-Whitney and Multiple Logistic Regression statistical tests.
Results Data analysis showed that there was a relationship between the rational dose of human albumin 20% and serum albumin levels (p=0.024) and between serum albumin levels to clinical outcomes (p=0.035). The average direct medical costs in the rational group were Rp. 38.862.589 ± 14.311.846 and in the irrational group were Rp. 40.276.852 ± 22.625.198.
Conclusion Rationality of human albumin 20% dose has a significant relationship with serum levels and clinical outcomes. The average total direct medical costs for digestive patients is Rp. 39.569.720 ± 18.749.958
Kata Kunci : Rasionalitas, Human albumin 20%, Biaya Medik Langsung, Pasien Bedah Digestif