Prarancangan Pabrik Etilendiamin dari Monoetanolamin dengan Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Avelia Krisanti, Lisendra Marbelia, S.T., M.Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Etilendiamin merupakan bahan kimia
yang digunakan dalam berbagai aspek industri, seperti sebagai bahan dasar
pembuatan fungisisda, insektisida,
surfaktan, solvent, bleach activator, serta digunakan pada
industri tekstil dan migas. Kebutuhan etilendiamin di Indonesia cukup banyak,
dengan estimasi jumlah etilendiamin yang perlu diimpor pada tahun 2025
mendatang melebihi angka 7,000 ton. Sedangkan pabrik etilendiamin di Indonesia
tidak ada. Pendirian prarancangan pabrik ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
etilendiamin di Indonesia.
Pabrik ini
dirancang dengan kapasitas produksi 20,000 ton/tahun. Untuk memenuhi kapasitas
produksi, diperlukan bahan baku utama berupa MEA sebanyak 24455.31 ton/tahun,
amonia sebanyak 16135.52 ton/tahun, serta air sebanyak 11,131.639 ton/tahun.
Hasil produksi dari pabrik ini berupa etilendiamin sebesar 20,227.709 ton/tahun,
serta produk samping dietilentriamin sebanyak 1,944.7 ton/tahun.
Proses
dilakukan dengan mereaksikan monoetanolamin dengan amonia di fixed bed
reactor pada tekanan 30 atm dan suhu 300 oC. Reaksi berlangsung
pada fasa gas, adiabatis dan eksotermis. Untuk memperoleh etilendiamin dengan
kadar 99.8% wt/wt dan dietilentriamin dengan kadar 99.2% wt/wt, digunakan tiga
menara distilasi.
Pabrik
ini direncanakan untuk dibangun di JIIPE, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa
Timur. Jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah sebesar 263 orang. Kebutuhan
listrik total sebanyak 4847,6 kW dan dilengkapi dengnan generator darurat yang
dapat memenuhi 50?ri kebutuhan listrik. Sedangkan Kebutuhan air untuk proses
ini sebanyak 242694.12 kg/jam.
Pabrik
ini memiliki modal tetap sebesar $ 40,359,013.42, modal kerja sebesar $ 35,793,386.67,
dan total biaya produksi sebesar $ 99,345,235.33. Profit pabrik sebesar $ 16,768,918.77
sebelum pajak dan $ 12,576,689.08 setelah pajak 25%. Berdasarkan analisi
ekonomi, didapat nilai RoI sebelum pajak sebesar 41.55%, RoI setelah pajak
sebesar 31.16%, POT sebelum pajak 1.92 tahun, POT setelah pajak 2.43 tahun, BEP
44.65%, SDP 28.66%, dan DCFRR 24%. Sebagai pabrik dengan kategori high risk,
pabrik ini menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Ethylenediamine is a commonly used
chemical in some of the industry, like as the base for fungicides,
insecticides, surfactants, solvent, bleach activator, and also used in textile
and oil & gas industry. The demand for ethylenediamine in Indonesia is
pretty high, with the estimation of total ethylenediamine import in 2025 reaching
the number 7,000 tons. At the same time, there’s no ethylenediamine plant in
Indonesia. The preliminary design of this chemical plant aims to fulfull the
demand for ethylenediamine in Indonesia.
This plant is designed with
capacity of 20,000 tons/year. To fulfill the production capacity, raw material
such as 24455.31 tons/year of monoetanolamine, 16135.52 tons/year of ammonia,
and 11131.639 tons/years of water are needed. The main produce of this plan is 20227.709
tons/years of ethylenediamine and 1944.7 tons/years of byproduct
diethylenetriamine.
This process is achieved by
reacting monoethanolamine with ammonia in fixed bed reactor at temperature 300 oC
and pressure 30 atm. Reaction happen in gas phase, adiabatic and exothermic. To
get ethylenediamine with 99.8% wt/wt purity and diethylenetriamine with 99.2%
wt/wt purity, three units of distilation tower are needed.
This
plant is planned to be constructed in JIIPE, Gresik Regency, East Java
Province. 263 employees are needed to operate the plant. Total electricity
needed is 4847,6 kW and complemented with emergency generator with
capacity of 50% of the overall plant electricity needed. While the ammount of
water needed for this plant is 242694.12 kg/hr.
This plant’s fixed capital is $ 40,359,013.42, working
capital is $ 35,793,386.67, and total production cost is $ 99,345,235.33. Total
profit of this plant before tax is $ 16,768,918.77 and $ 12,576,689.08 after
25% of tax. Based on economy analysis, RoI before tax is 41.55%, RoI after tax
is 31.16%, POT before tax is 1.92 years, POT after tax is 2.43 years, BEP
44.65%, SDP 28.66%, and DCFRR 24%. As a high risk chemical plant, this plant
has potential to be studied further.
Kata Kunci : Etilendiamin, pabrik high risk