Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah di Desa Panusupan dan Sekitarnya, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah dengan Metode Frequency Ratio
GRACELLA CAHYA LESTARI, Prof. Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng., IPM; Dr.rer.nat. Ir. I Wayan Warmada, IPM
2024 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terjadi peningkatan kejadian gerakan tanah
dalam lima tahun terakhir di Kabupaten Banyumas.
Salah satu desa terkena tingkat
kerentanan gerakan tanah yang tinggi adalah Desa Panusupan dan sekitarnya, Kecamatan Cilongok.
Hal ini dapat berdampak pada aktivitas penduduk desa. Namun, belum ada
penyelidikan lapangan yang rinci dengan skala lokal di Desa Panusupan,
Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi geologi dan kerentanan
gerakan tanah.
Analisis
kerentanan gerakan tanah menggunakan metode Frequency
Ratio (FR) dengan faktor
penyebab berupa kemiringan lereng, litologi, jarak dari struktur dan kelurusan
geologi, jarak terhadapsungai, tata guna lahan, dan curah hujan. Terdapat 56
titik kejadian gerakan tanah yang
dibagi menjadi training sets (80%) dan test
sets (20%). Perhitungan nilai Frequency Ratio
dengan data training sets menghasilkan
nilai Landslide Susceptibility Index (LSI).
Daerah
penelitian didominasi oleh morfologi denudasional
dengan kemiringan lereng >30°. Litologi penyusun terdiri dari breksi
andesit, batupasir tufan, batulempung, batugamping, endapan lempung-berangkal. Struktur geologi berupa
sesar geser mengiri berarah Timur Laut-Barat Daya, kekar ekstensi, perlapisan berjurus Barat-Timur dengan intensitas curah hujan >2.500
mm/tahun. Parameter yang paling berpengaruh terhadap gerakan tanah yaitu jarak
dari struktur (0-100m). Berdasarkan analisis Frequency Ratio
(FR), daerah penelitian dibagi menjadi empat
zona kerentanan gerakan
tanah menggunakan nilai Landslide Susceptibility Index
(LSI), yaitu zona kerentanan rendah, menengah, tinggi, dan sangat
tinggi. Validasi dengan metode Area Under the Curve (AUC) menghasilkan tingkat
akurasi sebesar 79% (cukup)
dan tingkat prediksi
sebesar 75% (cukup).
According to the National Disaster Management
Agency (BNPB), there has been an increase in landslide occurrences in the last
five years in Banyumas Regency. One of the villages with a high landslide
vulnerability is Panusupan Village and its surroundings in Cilongok District.
This situation can impact the activities of the village residents. However,
there has been no detailed field investigation at a local scale in Panusupan
Village, Cilongok, Banyumas, Central Java. Therefore, this study aims to map
geological conditions and landslide vulnerability.
The landslide vulnerability analysis uses the
Frequency Ratio (FR) method, considering causative factors such as slope
gradient, lithology, distance from geological structures and lineaments,
distance to rivers, land use, and rainfall. A total of 56 landslide occurrence
points were divided into training sets (80%) and test sets (20%). The Frequency
Ratio calculation using the training sets data produces a Landslide
Susceptibility Index (LSI) value.
The study area is dominated by denudational
morphology with a slope gradient of >30°. The lithology of the study area
consists of andesite breccia, tuffaceous sandstone, claystone, limestone, and
clay-gravel deposits. The geological structures include a left-lateral
strike-slip fault trending Northeast-Southwest, extensional joints, and bedding
planes trending East-West with a rainfall intensity of >2,500 mm/year. The
most influential parameter on landslides is the distance from the structure
(0-100m). Based on the Frequency Ratio (FR) analysis, the study area is divided
into four landslide vulnerability zones using the Landslide Susceptibility
Index (LSI) value: low, medium, high, and very high vulnerability zones.
Validation using the Area Under the Curve (AUC) method resulted in an accuracy
level of 79% (fair) and a prediction level of 75% (fair).
Kata Kunci : Kerentanan Gerakan Tanah, Metode Frequency Ratio, Desa Panusupan, Banyumas, Pemetaan Geologi