Efisiensi Alokatif Usaha Tani Bawang Merah di Kalurahan Selopamioro Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul
DURROTUN NABIILA AGUSTIN, Arini Wahyu Utami, M.Sc., Ph.D; Asih Kusumaningsih, S.P., M.Sc
2024 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Produksi dan konsumsi bawang merah dalam 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang tidak seimbang. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan impor sebesar 88% pada tahun 2022. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi di tingkat usaha tani adalah penggunaan faktor produksi yang tidak optimal. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produksi dan produktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, serta efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi pada usaha tani bawang merah di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan terhadap 57 petani bawang merah di Dusun Nawungan I dan Dusun Nawungan II. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi bawang merah yaitu metode fungsi produksi Cobb-Douglas, sementara untuk menganalisis nilai efisiensi alokatif digunakan indeks ki sebagai parameter pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi bawang merah pada tiap usaha tani di Kalurahan Selopamioro adalah 1,04 ton per musim tanam dengan produktivitas 8,94 ton/ha yang lebih tinggi dari produktivitas bawang merah di Kabupaten Bantul. Faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap produksi bawang merah adalah luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk organik, dan jumlah pupuk tunggal kimia; faktor yang berpengaruh negatif adalah pestisida padat; serta faktor yang tidak berpengaruh adalah pestisida cair, tenaga kerja, usia petani, dan pengalaman petani. Lebih lanjut, hasil analisis efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan, jumlah bibit, dan jumlah pupuk tunggal kimia belum efisien, sedangkan jumlah pupuk organik dan jumlah pestisida padat tidak efisien.
The production and consumption of shallots in the last 5 years have experienced unbalanced fluctuations. This has caused an increase in imports by 88% in 2022. One of the factors that affects production at the farming level is the use of suboptimal production factors. This study aims to determine the level of production and productivity, factors that affect production, and the allocative efficiency in the use of production factors in shallot farming in Selopamioro Village, Imogiri Sub-District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. The study was conducted on 57 shallot farmers in Nawungan I Hamlet and Nawungan II Hamlet. The research method used to analyze the factors that influence shallot production is the Cobb-Douglas production function method, while to analyze the allocative efficiency value, ki index is used as a measurement parameter. The results of the study showed that the average production of shallots in each farming business in Selopamioro Village was 1.04 tons per planting season with a productivity of 8.94 tons/ha which was higher than the productivity of shallots in Bantul Regency. Factors that had a positive effect on shallot production were land area, number of seeds, amount of organic fertilizer, and amount of single chemical fertilizer; factors that had a negative effect were solid pesticides; and factors that had no effect were liquid pesticides, labor, farmer age, and farmer experience. Furthermore, the results of the allocative efficiency analysis showed that the production factors of land area, number of seeds, and amount of single chemical fertilizer were not yet efficient. In contrast, the amount of organic fertilizer and solid pesticide were inefficient.
Kata Kunci : bawang merah, efisiensi alokatif, faktor produksi, produksi, produktivitas