Praktik Ajaran Jesus Morning Star di Korea Selatan Melalui Analisis Etika Deontologi
Tisa Safina Alchalista, Sri Yulita Pramulia P, S. Fil., M. Phil.
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian ini berjudul “Praktik Ajaran Jesus Morning Star di Korea Selatan
Melalui Analisis Etika Deontologi”. Penelitian ini membahas permasalahan tentang
bagaimana praktik ajaran JMS (Jesus Morning Star) di Korea Selatan dianggap
sesat karena digunakan untuk praktik tindakan tidak bermoral. Penelitian ini
menggunakan analisis etika deontologi terhadap tindakan pemimpin JMS dalam
praktik ajarannya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan praktik ajaran
sesat JMS di Korea Selatan yang digunakan untuk praktik tindakan tidak bermoral
serta menganalisis etika deontologi terhadap tindakan pemimpin JMS dalam praktik
ajaran tersebut.
Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Kajian
dilakukan melalui studi kepustakaan untuk memaparkan secara menyeluruh praktik
ajaran kultus JMS yang mengandung tindakan tidak bermoral, dan dianalisis
menggunakan etika deontologi. Langkah-langkah analisis data mencakup deskripsi,
interpretasi, komparasi, dan refleksi kritis.
Penelitian ini menghasilkan bahwa pemimpin JMS, terlibat dalam berbagai
tindakan tidak bermoral seperti pelecehan seksual, hubungan sesama jenis akibat
doktrin "penyucian dosa", dan penipuan dana anggota. Tindakan ini menunjukkan
bahwa JMS bukanlah kelompok spiritual yang sesuai dengan ajaran agama terkait,
melainkan organisasi untuk kepentingan pribadi pemimpinnya. Melalui etika
deontologi mengungkap bahwa tindakan pemimpin JMS bertentangan dengan
prinsip-prinsip moral universal yang diutamakan oleh etika deontologi. Tindakan
tersebut tidak sesuai dengan kewajiban moral yang benar, imperatif kategoris Kant,
prinsip universalitas, dan moral absolut. Pelanggaran terhadap otonomi individu
oleh pemimpin JMS menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan.
This research is entitled "The Practice of Jesus Morning Star Teachings in
South Korea Through Deontological Ethical Analysis". It discusses the problem of
how the practice of JMS (Jesus Morning Star) teachings in South Korea is
considered sinful because it is used to practice immoral acts. This research uses a
deontological ethical analysis of the actions of JMS leaders in their teaching
practices. This research aims to describe the sinful practices of JMS in South
Korea, which are used to practice immoral acts; and to analyze deontological
ethics regarding the actions of JMS leaders in practicing these teachings.
The method in this research is descriptive qualitative. The study was carried
out through literature research to thoroughly explain the practices of the JMS cult
teachings, which contain immoral acts, analyzed using deontological ethics. Data
analysis includes interpretation, comparison, description, and critical reflection.
This research revealed that JMS leaders were involved in various immoral
acts such as sexual harassment, same-sex relationships due to the doctrine of
"purification of sins," and fraud of member funds. These actions show that JMS is
not a spiritual group following the teachings of the relevant religion but rather an
organization for the personal interests of its leader. Through deontological ethics,
it is revealed that the actions of the JMS leaders are contrary to the universal moral
principles prioritized by deontological ethics. These actions are incompatible with
true moral obligations, Kant's categorical imperative, the principle of universality,
and moral absolutes. Violations of individual autonomy by JMS leaders
demonstrate an abuse of power.
Kata Kunci : Etika Deontologi, JMS, Tindakan Tidak Bermoral.