Studi Perbandingan Work Volume Struktur Pasar Sanggeng Menggunakan Building Information Modeling Dengan Dilatasi Dan Tanpa Dilatasi
AHMAD FAUZI FAIZAL, Agus Kurniawan, S.T., M.T., D.Eng
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL
Gempa bumi merupakan pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi yang menyebabkan getaran. Papua Barat adalah provinsi yang ada di Indonesia timur. Lokasi tersebut merupakan kawasan yang memiliki potensi bahaya gempa yang tinggi. Hal ini karena kontur tanah di Papua Barat termasuk kedalam kategori tanah lunak dan masuk di kategori seismik D. Jika ingin membangun gedung atau infrastruktur di daerah rawan gempa khususnya Papua Barat harus menerapkan SPRMK agar struktur mempunyai daklatasi yang baik. Bangunan yang tidak beraturan apabila tidak menggunakan dilatasi maka akan terjadi pemborosan pada bangunan salah satunya sesuai dengan SNI 1726-2019 pada tabel 13 untuk struktur dengan kategori seismik D yang memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan maka ? harus sebesar 1,3.
Cara yang dapat mengatasi permasalahan bangunan tidak beraturan dengan memisahkan bangunan menjadi blok-blok sederhana dengan celah yang disebut dilatasi. Tugas akhir ini peneliti menggunakan objek penelitian Proyek Pasar yang berada di Pasar Sanggeng di Jl. Yos Sudarso, Sanggeng, Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat. Menggunakan software Etabas untuk menganalisis struktur bangunan dan software Revit untuk mengetahui volume bangunan antara bangunan dilatasi dan tanpa dilatasi. Setelah dilakukan analisis struktur dan perhitungan volume.
Hasil dari perhitungan volume menggunakan software Revit didapatkan hasil untuk volume concrete bangunan tanpa dilatasi dan dilatasi sebesar 8857,9 m3 dan untuk perhitungan kebuthan tonase tulangan bangunan tanpa dilatasi sebesar 129758 kg dan untuk dilatasi sebesar 1297056 kg. Selisih tonase tulangan antara bangunan tanpa dilatasi dan dilatasi sebesar 65704,5 kg dengan asumsi harga besi didaerah manokwari Rp 31.131 maka didapatkan untuk BOQ tonase tulangan sebesar Rp. 40.378.634.771 untuk bangunan tanpa dilatasi dan Rp 38.333.198.981. Penggunaan dilatasi menyebabkan penghematan biaya sebesar Rp. 2.045.556.790
Earthquakes are movement of tectonic plates beneath the Earth's surface that cause vibrations. West Papua is a province located in eastern Indonesia. This region is known for its high earthquake hazard potential due to its soft soil counturs and classification under seismic category D. When constructing building or infrasctructure in earthquake-prone areas, especially in West Papua, the application of SPRMK is necessary to ensure good structural dilation. Irregular building, if not using dilation, can lead to wastage in construction, as outlined in SNI 1726-2019 table 13 where structures under seismic category D with excessive torsional irregularity require p value 1.3.
One method to addres irregular building issue is by dividing them into simple blocks with gaps known as dilation. For this final project, the researcher focused on the Pasar Sanggeng market project located on Jl. Yos Sudarso Sanggeng, West Manokwari, West Papua. Etabs software was used to analyze the building's structure, and Revit software was used to determine the building's volume in order to compare concrete volume and reinforcement tonnage between buildings with and without dilation.
After conducting structural analysis and volume calculations, the result using Revit software showed that the concrete volume for buildings without dilation and with dilation was 8857.9 m3. The calculation for reinforcement tonnage indicated 129756 kg without dilation and 1297056 kg with dilation. The difference in reinforcement tonnage between buildng without dilation and with dilation was 65704.5 kg. Assuming a steel price Rp 31.131 in the manokwari area, the Bill of Quantities (BOQ) for reinforcement tonnage amount to Rp. 40.378. 634.771 for buildings without dilation and Rp. 38.333.198.981 for buildings with dilation, resulting in cost saving of Rp. 2.045.556.790 due to the use of dilation.
Kata Kunci : Bill of quantity, Dilatasi, etabs, revit