Laporkan Masalah

Kekerasan Struktural dan Kultural Sebagai Penopang Kompetisi Ekonomi Dalam Gender War Korea Selatan Pasca Krisis Finansial Asia 1997

EBITHA DELTA WIDIASTUTI, Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.I.P., M.Si., M.A.

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Intensifikasi diskursus misogini online di situs populer Korea Selatan seperti Ilbe dan tanggapan dari kelompok feminis radikal telah memicu gender war, menghasilkan lingkungan yang terpolarisasi dan bermusuhan setelah Krisis Finansial Asia tahun 1997. Sistem ekonomi neoliberal di Korea Selatan, dipadukan dengan nilai-nilai sosial dan budaya konservatif yang berakar pada Konfusianisme menciptakan konteks unik bagi dinamika gender. Dengan menggunakan teori segitiga kekerasan dan konflik Johan Galtung, bersama dengan dimensi psikologis konflik yang dikemukakan C. R. Mitchell, penelitian ini menganalisis berbagai elemen struktural dan kultural serta transformasinya menjadi konflik. Penelitian ini menggunakan metode causal process tracing untuk mengidentifikasi dan memahami jalur kausalitas yang mengarah pada konflik berbasi gender, sehingga berkontribusi pada pemahaman komprehensif tentang mekanisme yang menopang konflik tersebut di Korea Selatan. Tulisan ini mengungkap adanya keterkaitan antara kompetisi ekonomi dan relasi gender yang menyoroti langgengnya kekerasan struktural dan kultural dalam membentuk dinamika gender di Korea Selatan pasca krisis. 

The intensification of online misogyny discourse on popular South Korean platforms such as Ilbe, and the response from radical feminist groups, has engendered the gender war, resulting in a polarized and hostile environment following the 1997 Asian Financial Crisis. The neoliberal economic system of South Korea, combined with its conservative social and cultural values rooted in Confucianism, creates a unique context for gender dynamics. Utilizing Johan Galtung's theories of violence and conflict triangles, alongside C. R. Mitchell's psychological dimensions of conflict, this research analyzes various structural and cultural elements and their transformation into conflict. This research employs causal process tracing method to help identify and understand the causal pathways leading to gender-based conflict, contributing to a comprehensive understanding of the mechanisms sustaining such conflicts in South Korea. The findings reveal the interplay between economic competition and gender relations, highlighting the enduring nature of structural and cultural violence in shaping gender dynamics in post-crisis South Korea. 

Kata Kunci : gender war, misogini online, kompetisi ekonomi, Krisis Finansial Asia 1997, kekerasan struktural, kekerasan kultural

  1. S1-2024-459759-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459759-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459759-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459759-title.pdf