APAKAH HUBUNGAN SUKU BUNGA MODAL KERJA DENGAN NON-PERFORMING LOANS SIMETRIS ATAU ASIMETRIS? STUDI KASUS INDONESIA
AISYAH AURELIA AZIZ, Diny Ghuzini, S.E., M.Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU EKONOMI
Suku bunga kredit mengandung biaya implisit dari pinjaman yang dibebankan oleh perbankan kepada nasabah. Tingginya nilai suku bunga pinjaman dapat meningkatkan risiko gagal bayar kredit dan berimplikasi pada kestabilan perbankan yang terganggu. Tulisan ini berupaya untuk mengembangkan studi empiris yang sudah ada mengenai hubungan suku bunga pinjaman dan tingkat kredit macet atau non-performing loans (NPL) dengan memperhitungkan kemungkinan adanya hubungan asimetris non-linier menggunakan metode nonlinear autoregressive distributed lags (NARDL). Penelitian ini menggunakan studi kasus Indonesia dengan data time-series bulanan pada periode Januari 2010 hingga Desember 2022 sampel. Hasil dari penelitian cenderung menunjukkan bahwa suku bunga pinjaman dan NPL mempunyai hubungan asimetris dalam jangka pendek. Namun, di jangka panjang, suku bunga kredit dan rasio NPL memiliki hubungan simetris yang positif dan signifikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa perbankan dan Bank Indonesia dapat menurunkan tingkat suku bunga pinjaman untuk mengendalikan tingkat NPL di Indonesia.
Lending interest rates carry the implicit costs of loans charged by banks to borrowers. High loan interest rates can increase the risk of credit default with implications of disrupting banking stability. This paper attempts to further develop the existing empirical studies regarding the relationship between lending interest rates and the level of non-performing loans (NPL) by taking the possibility of a non-linear asymmetric relationship into account using the nonlinear autoregressive distributed lags (NARDL) method. This research uses an Indonesian case study with monthly time-series data since January 2010 to December 2022 as a sample. The findings tend to show that lending interest rates and NPLs have an asymmetric relationship in the short term. However, in the long term, lending interest rates and the NPL ratio have a symmetrical relationship that is positive and significant. This condition shows that Indonesian banks and The Central Bank are ought to reduce the lending interest rates to control the NPL level in Indonesia.
Kata Kunci : suku bunga pinjaman, non-performing loans, hubungan asimetris, NARDL