Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Partisipasi Perempuan Di Pasar Tenaga Kerja Indonesia
FEBIANA GITYA, Eny Sulistyaningrum S.E., M.A., Ph.D
2024 | Skripsi | ILMU EKONOMI
Pernikahan dini melanggar sejumlah hak asasi yang melekat pada individu yang disebabkan oleh sejumlah faktor sosial, ekonomi, dan budaya. Pernikahan dini menyebabkan peningkatan pada beban rumah tangga yang membatasi perempuan untuk bekerja di luar rumah. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS KOR Maret 2022 untuk menganalisis pengaruh pernikahan dini terhadap partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja yang dilihat dari status pekerjaan dan lama jam kerja. Metode yang digunakan ialah instrumental variable dengan variabel instrumen proporsi perempuan berusia 10 tahun ke atas yang menikah pada tingkat kabupaten/kota dan rata-rata usia perempuan yang menikah pada tingkat kabupaten/kota. Penelitian ini menemukan bahwa pernikahan dini mengurangi probabilitas perempuan untuk bekerja. Namun, perempuan yang menikah dini dengan status bekerja memiliki probabilitas untuk bekerja diatas 35 jam per minggunya. Oleh karena itu diperlukan kebijakan bagi pemerintah untuk memperketat regulasi pernikahan dini dan kebijakan untuk memberdayakan perempuan yang telah melakukan pernikahan dini.
Early marriage violates several human rights inherent in individuals due to a number of social, economic and cultural factors. Early marriage causes an increase in household burdens which restricts women from working outside the home. This research uses SUSENAS KOR data on March 2022 to analyze the effect of early marriage on women's participation in the labor market as seen from employment status and length of working hours. The method used in this study is an instrumental variable with the instrument variable being the proportion of women aged 10 years and over who are married and the average age of women who are married at the district/city level. This research found that early marriage reduces women's probability of working. However, women who marry early with working status have a probability of working more than 35 hours per week. Therefore, policies are needed for the government to tighten regulations on early marriage and policies to empower women who have had early marriages.
Kata Kunci : pernikahan dini, instrumental variable, lama jam kerja, status bekerja, early marriage, instrumental variable, working hours, working status