Evaluasi Implementasi Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Sebagai Upaya Pengendalian Dengue di Kabupaten Boyolali Tahun 2023
Elly Rosmawati, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph. D
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Kasus DBD
Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan kasus dalam kurun waktu tahun
2020-2023. Tiga tahun terakhir capaian indikator ABJ sebesar 89?n belum memenuhi
indikator keberhasilan program pengendalian vektor >95%. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), mengevaluasi sistem surveilans vektor serta mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam melakukan
PSN.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kombinasi deskriptif
kualitatif-kuantitatif serta potong lintang. Sub-studi evaluasi surveilans dan evaluasi
program dengan desain studi deskriptif menggunakan kuesioner pada pengelola
program DBD sebanyak 26 orang. Pada sub-studi analitik data dikumpulkan dari 331
responden dalam 30 kluster dengan desain cross sectional study, analisis yang digunakan yaitu univariat,
bivariat, dan multivariat menggunakan logistic regression.
Hasil: Sub-studi evaluasi
program PSN memiliki kekuatan sumber daya manusia, sarana dan logistik serta
jejaring kerjasama. hambatan dari pelaksanaan ini adalah analisis data, pelaksanaan pemantauan jentik
berkala, monev dan indeks ABJ<95>asi
sistem surveilans vektor (Silantor) memiliki kekuatan pada sistem surveilans ini adalah jejaring
kerjasama linsek, sumber daya dan logistik dan fleksibilitas.
Kelemahan
yaitu pencatatan pelaporan, analisis dan interpretasi, serta kelengkapan
laporan. Hasil sub-studi analitik faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
PSN pada masyarakat secara statistik ada hubungan tingkat pendidikan, wilayah
tempat tinggal, pengetahuan dan sikap dengan perilaku PSN pada masyarakat.
Kesimpulan: Kecenderungan angka kasus DBD yang meningkat dari tahun 2020 sampai 2023 di
Kabupaten Boyolali dipengaruhi oleh kelemahan pada sistem surveilans vektor dan
pelaksanaan program PSN. Pada akhirnya kategori tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, pengetahuan
dan sikap mempengaruhi perilaku PSN
di masyarakat. Perlu menganalisa dan interpretasi data
epidemiologi yang baik agar dapat memprediksi KLB dan partisipasi masyarakat yang berkesinambungan untuk melakukan
PSN di Kabupaten Boyolali.
Background: The cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Boyolali District have
increased over the 2020 to 2023. In the last three years, the Breeding Place
Index (BPI) achievement, has not reached the target of >95%, which is one of
the indicators of the success of the vector control program. This research
aimed to evaluate the implementation of the PSN program, evaluate the vector
surveillance system, and identify factors influencing PSN behavior in the
community. and identifying factors that influence community
participation in mosquito nest eradication.
Method: This study used a combination of
qualitative-quantitative, descriptive, and cross-sectional methods. The
surveillance evaluation and program evaluation sub-study employs a descriptive
study design using questionnaires administered to 26 DBD employed program
managers. In the analytic sub-study, data were collected from 331 respondents
in 30 clusters using a cross-sectional study design. The analysis involved
univariate, bivariate, and multivariate analyses using logistic regression.
Results: The program evaluation sub-study of
PSN revealed strengths in human resource capacity, activity planning,
infrastructure and logistics, as well as collaborative networks. Obstacles to
implementation included data analysis, regular larval monitoring
implementation, monitoring and evaluation (M&E), and achieving a BPI index
of less than 95%. The vector surveillance system evaluation sub-study (Silantor) identified the strengths of this surveillance system
included collaborative networks with local health authorities, resources and
logistics, and flexibility.Weaknesses in recording reporting, analysis and
interpretation, and the completeness of reports. Conversely, In the analytical
sub-study, factors influencing PSN behavior in the community statistically
included education level, residential area, knowledge, and attitude towards PSN
behavior in the community.
Conclusion: The increasing trend in dengue
fever cases from 2020 to 2023 in Boyolali District is influenced by weaknesses
in the vector surveillance system and the implementation of the PSN program.
Ultimately, factors such as education level, residential area, knowledge, and
attitude influence PSN behavior in the community. Therefore, its needed to
predict outbreak and ensure continuous community participation in PSN efforts by
analyzing epidemiological data in Boyolali District.
Kata Kunci : Dengue Hemorrhagic Fever, Surveillance, Program, Eradication of Mosquito Nests, Boyolali