Analisis Perbaikan Tanah Lunak pada Proyek Jalan Tol Solo Yogyakarta – NYIA Kulon Progo STA 3+750
Fahma Mutianabila, Dr. Ir. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng., IPM
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN SIPIL
Pada proses pembangunan jalan tol Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1, ditemukan zona tanah lunak pada kedalaman
yang bervariasi tersebar di 12 lokasi, salah satu diantaranya adalah STA 3+602
– STA 3+813. Berdasarkan pengamatan visual dari Google Earth, lokasi
tersebut sebelumnya merupakan area persawahan yang cenderung memiliki daya
dukung rendah. Hasil penyelidikan tanah awal menunjukan bahwa lapisan tanah
didominasi oleh jenis tanah lanau yang memiliki nilai N-SPT 4 hingga kedalaman
3,5 meter.
Penelitian ini dilakukan
dengan tujuana dalah untuk mengetahui seberapa besar terjadinya penurunan dan
daya dukung pada kondisi awal tanpa adanya perbaikan tanah dasar, lalu
melakukan komparasi dengan kondisi setelah perbaikan tanah replacement
tanah dasar sampai kedalaman 2 m dan pemasangan geosintetik.
Berdasarkan analisis daya dukung tanah timbunan pada kondisi existing, pada
kondisi setelah dilakukan
perbaikan replacement, dan setelah
pemasangan geotekstil
secara berurutan menghasilkan angka aman sebesar
1,02, 2,28, dan 1,59
dimana persyaratan faktor aman dengan batas minimal 1,5. Kemudian untuk analisis penurunan berdasarkan
Manual Desain Perkerasan Jalan oleh Bina Marga dengan batas maksimal 100 mm, pada kondisi existing
dan setelah pemasangan geotekstil secara berurutan adalah 79 mm dan
32 mm, sedangkan untuk kondisi replacement 2 meter, masa konsolidasi 90%
telah selesai sebelum memasuki masa layan. Selanjutnya berdasarkan Panduan Geoteknik
4 oleh Binamarga yakni penurunan yang disyaratkan selama masa konstruksi pada
Kelas Jalan I adalah sebesar >90% (s/stot), kondisi
tanpa perbaikan, pada kondisi setelah dilakukan perbaikan replacement, dan setelah
pemasangan geotekstil
secara berurutan adalah 83%, 100%, dan 91%.
In the process of toll road
construction of the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Toll Road Project Section
1 Package 1.1, soft soil zones were found at varying depths spread across 12
locations, one of which was STA 3+602 - STA 3+813. Based on visual observation
from Google Earth, the location was previously a rice field area that tends to
have low bearing capacity. Preliminary soil investigation results show that the
soil layer is dominated by silt soil types that have N-SPT values 4 until at
the depth of 3,5 meter.
This study was conducted with the
aim of knowing how much the settlement and bearing capacity was in the initial
condition without any subgrade improvement, then comparing it with the
condition after the subgrade replacement to a depth of 2 m and the installation
of geosynthetics.
Based on the analysis of the bearing
capacity of the embankment soil in the condition without repair, in the
condition after the replacement repair, and after the installation of
geotextile sequentially produces a safe number of 1.02, 2.28, and 1.59 where
the safe factor requirements with a minimum limit of 1.5. Then for the
settlement analysis based on the Pavement Design Manual by Bina Marga with a
maximum limit of 100 mm, in the condition without repair and after the
installation of geotextile is 79 mm and 32 mm respectively, while for the 2
meter replacement condition, the 90% consolidation period has been completed
before entering the service period. Furthermore, based on Geotechnical
Guideline 4 by Binamarga, the required settlement during the construction
period on Road Class I is >90% (s/stot), the condition without repair, the
condition after replacement repair, and after geotextile installation are 83%,
100%, and 91%, respectively.
Kata Kunci : Timbunan, Penurunan, Daya Dukung Tanah, Replacement Tanah, Geotekstil
