Pengaruh Steam Curing pada kuat tekan beton dan mortar, kuat tarik mortar, dan modulus elastis beton dengan bahan tambah abu sekam padi (Rice-Husk-Ash)

LIANASARI, Angelina Eva, Ir. Priyosulistyo, MSc.,Ph.D

2004 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Perawatan beton dengan menggunakan metode steam curing pada umur awal mempengaruhi kecepatan proses pengerasan beton. Metode steam curing menyebabkan proses hidrasi beton berlangsung lebih cepat khususnya pada umur-umur awal. Abu sekam padi berpotensi sebagai bahan pozolan yang baik. Pemanfaatan limbah ini memberikan hasil sifat beton dan mortar yang lebih baik dibandingkan dengan beton tanpa abu sekam padi setelah beton berumur lebih dari 60 hari. Hal ini dikarenakan panas hidrasi yang rendah sehingga proses hidrasi berlangsung lambat. Dengan steam curing pada beton dengan penambahan abu sekam padi diharapkan akan dapat mengeliminir kelemahan tersebut di atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu perawatan pada proses steam curing terhadap beton dan mortar abu sekam padi pada umur awal. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan modulus elastisitas beton, kuat tekan dan tarik mortar. Abu sekam padi yang ditambahkan pada penelitian ini sebesar 15% dari berat semen portland dan f.a.s. 0,5. Pengujian beton dan mortar dilakukan saat berumur 1, 3, 7, 14, 28, dan 90 hari. Dimensi benda uji untuk pengujian tekan beton menggunakan dua jenis silinder yaitu diameter 70 mm, tinggi 140 mm serta diameter 150 mm, tinggi 300 mm. Pengujian kuat tekan mortar menggunakan bentuk kubus bersisi 50 mm. Benda uji kuat tarik mortar dengan bentuk menyerupai angka 8. Pengujian modulus elastisitas statik dan dinamik beton dengan silinder berdiameter 150 mm, tinggi 300 cm. Suhu puncak yang digunakan pada proses steam curing 45°C, 60°C, 75°C, 90°C, yang ditahan selama 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan proses steam curing menaikkan kecepatan proses hidrasi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian saat umur 1 hari pada kuat tekan dan modulus elastisitas dinamik beton, kuat tekan dan kuat tarik mortar abu sekam padi steam curing suhu 90°C berturut-turut sebesar 156,7%, 112%, 199,5%, 167,9% dibandingkan beton abu sekam padi normal curing. Umur 28 hari, hasil pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas statik beton, kuat tekan dan kuat tarik mortar pada beton abu sekam padi steam curing suhu 60°C berturut-turut sebesar 104,9%, 102,6%, 99,3%, 114,3% dibandingkan beton abu sekam padi normal curing. Umur 90 hari, hasil pengujian kuat tekan beton, kuat tekan dan kuat tarik mortar pada beton abu sekam padi steam curing suhu 90°C berturut-turut sebesar 83,7%, 82,6%, 98,4% dibandingkan beton abu sekam padi normal curing, sedangkan terhadap beton tanpa abu sekam padi normal curing berturut-turut sebesar 101,4%, 92,2%, 118,8%.

Rice husk ash as added pozzolanic material could increase the compressive strength after 90 days of age. In order to avoid such a weakness, the steam curing method at the early age may apply since the high temperature activates C3S in the cement and increases the degree of hydration process. The research was done in order to investigate the effect of the rice husk ash addition on the characteristics of concrete and mortar cured with various temperatures of steam. In this research, 15% of the portland cement weight of rice husk ash was added into concrete and mortar having w.c. ratio of 0.5. The concrete and mortar samples were tested at 1, 3, 7, 14, 28, and 90 days of age. The maximum temperatures of steam curing used in this research were of 45°C, 60°C, 75°C, 90°C, and maintained to be constant in 8 hours. The steam curing was done after the concrete and mortar was 6 hours of age. The research result indicates that the steam curing increases the degree of hydration process. By comparing the results to the concrete with rice husk ash in normal curing, the samples showed that the compressive strength and dynamic elasticity modulus of concrete, the compressive and tension strength of mortar in 90°C of curing temperature in 1 day were of 156.7%, 112%, 199.5%, and 167.9% respectively. On the age of 28 days, the samples cured in 60°C, were of 104.9%, 102.6%, and 99.3%, 114.3% respectively. On the age of 90 days, the compressive strength of concrete, the compressive and tension strength of mortar in 90°C of curing temperature were of 83.7%, 82.6%, and 98.4%. On the other hand, by comparing the result to the concrete without rice husk ash in normal curing the samples shows that the parameters are of 101.4%, 92.2%, and 118.8% respectively.

Kata Kunci : Beton,Steam Curing,Abu Sekam Padi, rice husk ash, steam curing, concrete, mortar