Peran Presidensi G20 Indonesia dalam Mengembangkan Kerga Sama Selatan-Selatan melalui Digital Economy Working Group (DEWG)
MUHAMMAD FAUZAN RAMADHANI, Dr. Muhammad Rum, S.I.P., I.M.A.S
2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Indonesia merupakan negara Global South yang aktif berkontribusi pada perkembangan agenda Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS). Krisis global akibat Pandemi COVID-19 yang diikuti dengan disrupsi digital menempatkan negara-negara berkembang pada situasi yang rentan. Manfaat teknologi digital tidak dapat terdistribusi secara merata karena kesenjangan digital yang meluas sehingga diperlukan diskusi dan kesepakatan dunia internasional dalam hal tata kelola digital. Namun, instabilitas tata kelola politik dan ekonomi global yang disebabkan konflik Rusia-Ukraina menjadi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah global dalam mengupayakan terciptanya diskusi yang inklusif dan partisipatif khususnya dalam isu-isu kontemporer. Pelaksanaan Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi Group of 20 (G20) Indonesia membuka peluang bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya tata kelola digital global yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong partisipasi aktif negara-negara berkembang dan memaksimalkan potensi digital south untuk memperkuat solidaritas Selatan. Dengan menggunakan konsep internasionalisme Selatan dan teori Solidarity Making, penelitian ini mengeksplorasi perkembangan KSS dalam Kepemimpinan Indonesia pada pelaksanaan DEWG. Penelitian ini berargumen bahwa Indonesia telah menunjukkan praktik kepemimpinan yang baik di tingkat global melalui diplomasi middle power dengan mendorong kesepahaman bersama forum G20 untuk menciptakan transformasi digital yang adil dan berkelanjutan. Kontribusi aktif negara-negara Global South dan semangat solidaritas Selatan perlu terus dijaga untuk mewujudkan pembangunan internasional yang adil dan inklusif.
Indonesia is a Global South country actively contributing to the development of the South-South Cooperation (SSC) agenda. The global crisis caused by the COVID-19 pandemic, followed by digital disruption, has placed developing countries in a vulnerable situation. The benefits of digital technology cannot be distributed evenly due to the widening digital divide, thus requiring international discussions and agreements on digital governance. However, the instability of global political and economic governance caused by the Russia-Ukraine conflict poses challenges for global societies and governments in striving for inclusive and participatory discussions, particularly on contemporary issues. The implementation of the Digital Economy Working Group (DEWG) during Indonesia's G20 Presidency opens opportunities for Indonesia to promote the creation of inclusive and sustainable global digital governance. This can be achieved by encouraging the active participation of developing countries and maximizing the digital potential of the Global South to strengthen South-South solidarity. Using the concepts of Southern internationalism and Solidarity Making theory, this study explores the development of SSC under Indonesia's leadership in the implementation of DEWG. This study argues that Indonesia has demonstrated good leadership practices at the global has demonstrated good leadership practices at the global level through middle power diplomacy by fostering a shared understanding within the G20 forum to create fair and sustainable digital transformation. The active contribution of Global South countries and the spirit of South-South solidarity must be continuously maintained to achieve fair and inclusive international development.
Kata Kunci : Indonesia, G20, kerja sama Selatan-Selatan, ekonomi digital, solidaritas, inklusif