Laporkan Masalah

Bureaucratese Analysis on Joseph R. Biden's Speeches and Remarks

LENI CAHYA DAMAYANTI, Dr. Aris Munandar, M.Hum.

2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS

Penelitian ini menganalisis penyalahgunaan Bahasa di dalam wacana publik, menggunakan 52 pidato dan pernyataan yang disampaikan oleh Joe Biden selama periode dua bulan yang terkonsentrasi sebagai sumber data. Pidato-pidato ini diteliti untuk mengidentifikasi penggunaan dan menganalisis maksud dari penggunaan Bureaucratese, 30 ucapan yang bermuatan Bureaucratese berhasil diidentifikasi dari 52 pidato tersebut. Dari 30 ucapan, 25 contoh dikategorikan sebagai frasa yang bertele-tele dan 5 sebagai hiperbola, memperlihatkan strategi penggunaan bahasa birokratis Biden. Kerangka teoritis untuk mengidentifikasi Bureaucratese didasarkan pada gabungan definisi dan karakterisitik yang diusulkan oleh Lutz (1988) dan dikembangkan lebih lanjut oleh Watson dan Lynch (1997). Secara metodologis, penelitian ini menggunakan analisis kontekstual dan analisis tindak tutur, metodologi yang berakar pada karya-karya dasar Austin (1962) dan Searle (1976, sebagaimana dikutip dalam Cutting, 2002). Pendekatan ini memfasilitasi interpretasi makna terimplisit yang terkandung dalam ucapan-ucapan Biden, dengan membedakan gaya ilokusioner mereka sesuai dengan tipologi Searle. Penelitian ini mengungkap bahwa Biden cenderung mengungkapkan dengan bahasa yang jelas dalam pidato dan pernyataannya, dibuktikan dengan temuan bahwa Bureaucratese digunakan secara strategis hanya dalam 16 dari 52 contoh yang diteliti. Penggunaan selektif bahasa birokratis ini diamati untuk melayani beberapa tujuan strategis, termasuk membentuk citra positif di mata publik, menyampaikan rasa kepercayaan, dan mendukung kebijakan dan inisiatif Biden.

This research investigates instances of language misuse in public discourse, focusing specifically on 16 speeches and remarks delivered by Joe Biden over a concentrated two-month period, from 14 July to 14 September 2023. Serving as the primary dataset, these speeches were scrutinized to identify and analyze occurrences of Bureaucratese, a phenomenon encompassing 30 distinct utterances. Among these, 25 instances were categorized as circumlocution and 5 as hyperbole, showcasing Biden's deployment of bureaucratic language strategies. The theoretical framework for identifying Bureaucratese draws from seminal definitions proposed by Lutz (1988) and expanded upon by Watson and Lynch (1997). Methodologically, the study employs contextual analysis and speech act analysis, methodologies rooted in the foundational works of Austin (1962) and Searle (1976, as cited in Cutting, 2002). This approach facilitates the interpretation of implied meanings embedded within Biden's utterances, discerning their illocutionary forces according to Searle's typology. The analysis reveals a predominance of direct and straightforward language in Biden's speeches and remarks, with Bureaucratese strategically employed in only 16 out of the 52 instances examined. This selective use of bureaucratic language is observed to serve multiple strategic purposes, including shaping a positive public image, conveying a sense of trustworthiness, and fostering support for Biden's policies and initiatives.

Kata Kunci : bureaucratese, circumlocution, hyperbole, illocutionary forces, Joe Biden

  1. S1-2024-460029-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460029-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460029-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460029-title.pdf