Evaluasi Pemanfaatan Barang Milik Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Klaten (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah)
REYKA DEA DESTIANTI, Hilda Octavana Siregar, S.E., M.Acc., CA.
2024 | Tugas Akhir | D4 Akuntansi Sektor Publik
Optimalisasi pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui pengelolaan aset daerah yang profesional dan transparan, pemerintah daerah dapat memaksimalkan nilai ekonomi dari aset-aset tersebut, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. Sebagai contoh, aset-aset berupa tanah dan bangunan yang sebelumnya kurang produktif dapat dioptimalkan melalui kerjasama dengan pihak swasta, penyewaan, atau bahkan penjualan aset yang tidak strategis untuk menginvestasikan kembali dalam proyek yang lebih menguntungkan. Pemanfaatan BMD di Kabupaten Klaten masih mendapat catatan disetiap tahunnya dalam LHP atas LKPD khususnya dari tahun 2018-2022. Catatan tersebut seperti terdapat aset yang digunakan oleh pihak ketiga tanpa status kerjasama serta beberapa pemanfaatan belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan BMD yang dijalankan oleh Kabupaten Klaten dengan studi kasus pada Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) khususnya bagian aset dan PAD. Metode yang digunakan adalah dengan kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan tatap muka secara resmi dengan partisipan adalah perwakilan bagian aset dan PAD BPKPAD Kabupaten Klaten. Penelitian ini membahas mengenai hasil evaluasi pemanfaatan BMD dengan mengacu pada Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, PERBUP Kabupaten Klaten Nomor 37 Tahun 2020, LHP atas LKPD tahun 2018-2022, serta jurnal-jurnal dengan penelitian yang sejenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan BMD di Kabupaten Klaten masih belum efektif pelaksanaannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan-keterbatasan pemerintah dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset yang ada.
Optimizing the use of Regional Property (BMD) is one strategy that can be carried out to increase Regional Original Income (PAD). Through professional and transparent management of regional assets, regional governments can maximize the economic value of these assets, thereby making a significant contribution to regional income. For example, assets in the form of land and buildings that were previously less productive can be optimized through collaboration with private parties, leasing, or even selling non-strategic assets to reinvest in more profitable projects. The use of BMD in Klaten Regency is still recorded every year in the LHP on LKPD, especially from 2018-2022. These notes include assets used by third parties without cooperation status and some uses not complying with applicable regulations. This research aims to evaluate the use of BMD by Klaten Regency with a case study at the Regional Revenue and Asset Financial Management Agency (BPKPAD), especially the assets and PAD section. The method used is descriptive qualitative with a case study approach. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. Interviews were conducted face-to-face with participants representing the assets and PAD section of the Klaten Regency BPKPAD. This research discusses the results of evaluating the use of BMD by referring to Permendagri Number 19 of 2016, Klaten Regency PERBUP Number 37 of 2020, LHP on LKPD for 2018-2022, and journals with similar research. The results of this research show that the implementation of BMD in Klaten Regency is still not effective. This is due to the government's limitations in optimizing the use of regional assets.
Kata Kunci : Kata Kunci: Optimalisasi Penggunaan Aset, Pengelolaan BMD, Pemanfaatan Aset/BMD, Pendapatan Asli Daerah, Keywords: Optimization of Asset Use, Regional Assets Management, Asset/BMD Utilization, Regional Original Income