Hubungan Persepsi Well-Designed Space di Tempat Kerja dengan Psychological Well-Being Pegawai Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
LAYLA MITSALINA RAIHANI, Dr. Sumaryono, M.Si., Psikolog
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Dalam menjaga kualitas sumber daya manusia, sebagai elemen penting dalam kelangsungan hidup organisasi, diperlukan perhatian pada aspek kesejahteraan psikologis. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan ruang kantor dengan lingkungan kerja kondusif dan mendukung, sehingga dapat membantu menjaga kesejahteraan psikologis karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan persepsi ruang kerja dengan kesejahteraan psikologis terhadap pegawai di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan survei sebagai instrumen pengumpulan data. Pengukuran nilai persepsi pada ruang kerja menggunakan skala Well-Designed Space, sementara kesejahteraan psikologis dinilai dengan skala Psychological Well-Being yang telah disesuaikan untuk konteks Indonesia. Penelitian dilakukan di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, dengan melibatkan 45 pegawai yang berusia antara 20-65 tahun sebagai partisipan. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara persepsi ruang kerja dengan kesejahteraan psikologis (r= 0,724; p<0>
In maintaining the quality of employees, which is an important element in the survival of an organization, attention is needed to aspects of psychological well-being. One way that can be done is by providing office space with a conducive and supportive work environment, so that it can help maintain the psychological well-being of employees. The aim of this research is to explore the relationship between perceptions of workspace and psychological well-being of employees at the Faculty of Agriculture, IPB University. The research method used is quantitative correlational with surveys as the data collection instrument. Percieved quality of work space is measured using the Well-Designed Space scale, while psychological well-being is assessed using the Psychological Well-Being scale which has been adapted for the Indonesian context. The research was conducted at the Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural Institute, Dramaga, Bogor, West Java, involving 45 employees aged between 20-65 years as participants. Data analysis using the Pearson correlation test showed that there was a significant positive correlation between percieved work space and psychological well-being (r= 0.724; p<0>
Kata Kunci : ruang kerja, kesejahteraan psikologis, pegawai, akademik