Evaluasi Dampak Otonomi Khusus Bidang Pendidikan di Papua
Awane Theovilla Yogi, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU EKONOMI
Penelitian ini mengulas dampak Otonomi Khusus terhadap Pendidikan di Papua.
Otonomi Khusus (Otsus) merupakan kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua. Otsus sudah berlaku sejak tahun 2001 hingga sekarang, dengan alokasi terbesarnya
di bidang Pendidikan yakni sebesar 30 persen. Meskipun dengan nominal yang besar, namun rata-rata IPM di Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan yang terendah di
Indonesia dari awal pembentukan Otsus hingga tahun 2023. Dengan menggunakan data mikro Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, NTB, Maluku dan Maluku Utara pada
tahun 1980, 1985, 1990, dan 2010, penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak Otsus terhadap Pendidikan di Papua dengan menggunakan metode Difference in
Differences (DiD). Hasilnya menyatakan bahwa Otsus justru berdampak pada menurunnya tingkat pendidikan dan literasi di Provinsi Papua dan Papua Barat. Hasil yang serupa
juga nampak pada hasil regresi berdasarkan gender namun untuk sub kelompok laki laki, angkanya sangat kecil.
This research examines the impact of Special Autonomy on education in Papua.
Special Autonomy (Otsus) is a special authority recognized and given to Papua to
regulate and manage the interests of local communities according to their own
initiatives based on the aspirations and basic rights of the Papuan. Otsus has been in
effect since 2001 until now, with the largest allocation in the field of education, which
is 30 percent. Despite this large amount, the average HDI in Papua and West Papua
Provinces is the lowest in Indonesia from the beginning of Otsus until 2023. Using
micro data from Papua, West Papua, NTT, NTB, Maluku and North Maluku provinces
in 1980, 1985, 1990 and 2010, this study aims to examine the impact of Otsus on
education in Papua using the Difference in Differences method (DiD). The results stated that
Otsus actually had an impact on decreasing the level of education and literacy in
Papua and West Papua Provinces. Similar results were also seen in the gender-based
regression results but for the male sub-group, the numbers were very small.
Kata Kunci : Otonomi Khusus, Desentralisasi, Pendidikan, Difference in Differences, Asumsi Tren Paralel.