Trifecta Nirkekerasan dalam Perlawanan Agraria Perempuan Adat di Indonesia: Studi Komparasi Masyarakat Adat Mollo dan Pegunungan Kendeng
NADIA AULIA PUTRI, Dr. Diah Kusumaningrum, S.I.P., M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Perlawanan agraria nirkekerasan perempuan adat Mollo dan Kartini Kendeng merupakan dua kisah hebat tentang perjuangan kaum perempuan, terutama perempuan adat di Indonesia dalam upaya membebaskan wilayah mereka dari kapitalisme dan kerusakan lingkungan. Perjuangan mereka juga berhasil mendapatkan panggung dan atensi yang pantas atas keberadaan mereka sebagai kelompok marjinal dalam masyarakat. Meski demikian, terdapat kondisi penting dan menarik untuk diteliti, mengingat keduanya memiliki banyak persamaan sebagai perlawanan nirkekerasan, tetapi berakhir pada hasil yang berbeda—keberhasilan perempuan adat Mollo dan kegagalan Kartini Kendeng. Untuk itu, penelitian ini berusaha menilik kondisi atau variabel tertentu yang menjelaskan perbedaan efektivitas perlawanan nirkekerasan perempuan adat Mollo dan Kartini Kendeng, menggunakan analisis komparatif: method of difference. Adapun aspek yang akan dibandingkan dari kedua perlawanan nirkekerasan perempuan adat tersebut adalah bagaimana gerakan mereka telah mempertimbangkan pemenuhan trifecta perlawanan sipil nirkekerasan dalam perlawanannya, yakni kekompakan, perencanaan, dan disiplin nirkekerasan. Menggunakan studi literatur sebagai metode pengumpulan data, penelitian ini menemukan bahwa perbedaan efektivitas perlawanan ditentukan oleh perbedaan tingkat pemenuhan trifecta nirkekerasan, utamanya pada elemen kekompakan dan perencanaan. Selain itu, perbedaan waktu satu perlawanan dengan perlawanan lainnya juga dianggap mempengaruhi efektivitas perlawanan nirkekerasan.
The nonviolent resistance of indigenous Mollo women and Kartini Kendeng represents two remarkable stories of women's struggle to liberate their territories from capitalism and environmental degradation. Their struggle has also succeeded in gaining a rightful stage and attention for their existence as marginalized groups in society. However, there are significant conditions worth examining, considering both have many similarities in their nonviolent resistance efforts but ended with different outcomes. Therefore, this research aims to examine specific conditions or variables that explain the difference in the effectiveness of nonviolent resistance between Mollo indigenous women and Kartini Kendeng, using a comparative analysis: the method of difference. The aspects to be compared in their nonviolent resistance movements are how their movements have considered the fulfillment of the trifecta in their civil resistance—unity, planning, and discipline in nonviolence. Using literature review as the method of data collection, this study finds that the difference in resistance effectiveness is determined by varying levels of fulfillment of the trifecta of civil resistance, particularly in unity and planning elements. Additionally, differences in the timing between one resistance and another are also considered to influence the effectiveness of nonviolent resistance.
Kata Kunci : perlawanan agraria, kerusakan lingkungan, perempuan adat, trifecta perlawanan sipil nirkekerasan