Laporkan Masalah

Tingkat Kejadian Rickettsiosis pada Sampel Darah Anjing dengan Uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSH Prof. Soeparwi FKH UGM Periode September-November 2023

NISA AULIYANA, Dr. drh. Guntari Titik Mulyani, M.P.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Anjing merupakan salah satu hewan yang telah dimanfaatkan dalam berbagai hal di kehidupan manusia, salah satunya sebagai hewan peliharaan. Anjing sebagai hewan peliharaan dapat berisiko terkena berbagai macam penyakit, seperti penyakit yang ditransmisikan oleh caplak atau disebut sebagai tick borne diseases. Agen patogen yang ditularkan dapat berupa bakteri, seperti Rickettsiales genus Anaplasma dan Ehrlichia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian rickettsiosis pada sampel darah anjing di RSH Prof. Soeparwi FKH UGM periode September-November 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder hasil pemeriksaan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) rickettsiosis di RSH Prof. Soeparwi FKH UGM. Data dikumpulkan dengan mencatat rekam medis hewan, seperti nama, jenis kelamin, usia, dan hasil pemeriksaan PCR. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kejadian rickettsiosis di sekitar Yogyakarta periode September-November 2023 sebesar 13,33% (10/75). Dari 13,33% kasus ricketsiosis yang ditemukan pada sampel  laboratorium sebanyak 5,33% terjadi pada anjing jantan dan 8,0% terjadi pada anjing betina. Berdasarkan usianya, kejadian rickettsiosis terbanyak ditemukan pada anjing dewasa muda usia 1-4,9 tahun yaitu sebesar 5,33%, kemudian anjing muda usia <1>

Dogs are one of the animals that have been utilised in various ways in human life, one of which is as pets. Dogs as pets can be at risk of various diseases, one of which is a disease transmitted by ticks or referred to as tick borne diseases. Pathogenic agents transmitted can be bacteria, such as Rickettsiales genus Anaplasma and Ehrlichia. This study aims to determine the incidence rate of rickettsiosis in dog blood samples at RSH Prof. Soeparwi FKH UGM for the period September-November 2023. This research is a descriptive study conducted by collecting secondary data on the results of Polymerase Chain Reaction (PCR) test examination of rickettsiosis in RSH Prof. Soeparwi FKH UGM. Data were collected by recording animal medical records, such as name, sex, age, and PCR test results. The results showed the incidence rate of rickettsiosis around Yogyakarta during September-November 2023 was 13.33% (10/75). Based on age, the highest incidence of rickettsiosis was found in young adult dogs aged 1-4.9 years at 5.33%, then young dogs aged <1>

Kata Kunci : Anjing, Rickettsiosis, Ehrlichiosis, Anaplasmosis, Polymerase Chain Reaction

  1. S1-2024-459052-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459052-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459052-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459052-title.pdf