Laporkan Masalah

Keunggulan komparatif usahatani bawang merah di Kabupaten Brebes

NUTRISIA, Choirunisa Nanda, Dr.Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, MS

2004 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian tentang Keunggulan Komparatif Bawang Merah dikabupaten Brebes Jawa Tengah ini betujuan untuk mengetahui apakah bawang merah dikabupaten Brebes mempunyai keunggulan komparatif, untuk mengetahui perubahan nilai DRCR yang mencerminkan nilai keunggulan komparatif jika terjadi perubahan harga input dan output, serta upaya apa yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi bawang merah di Brebes. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari petani bawang merah di kabupaten Brebes pada tahun 2003. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan policy analysis matrix (PAM) untuk mengetahui nilai keunggulan komparatif. Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel penentu terhadap nilai DRCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah di Brebes secara finansial dan ekonomi menguntungkan untuk diusahakan. Secara finansial memberikan keuntungan sebesar Rp 8.710.168 per hektar dan secara ekonomi memberikan keuntungan sebesar Rp 8.731.138 per hektar. Komoditi bawang merah Brebes mempunyai keunggulan komparatif yang ditunjukkan dengan nilai DRCR sebesar 0,51. Untuk analisis sensitivitas kenaikan harga sosial input (pupuk dan pestisida, tenaga kerja, sewa lahan dan nilai tukar) dan output secara parsial dan bersamaan dengan perubahan sampai 45% masih memberikan keunggulan komparatif tetapi hal ini tidak berlaku untuk harga output yang turun hingga 45%. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah dengan melindungi eksistensi petani bawang merah agar tetap mampu berproduksi dan tetap mempunyai keunggulan komparatif

The research about comparative advantages of shallot in Brebes Regency have some aims that is, to know change of DRCR value which reflects comparative advantages value when change in output and input value is exist and what effort government can make in order to increase shallot potential in Brebes. This research use primary data that is obtained from Brebes Regency’s shallot farmers in 2003. Method used in this research is descriptive method with employment of policy analysis matrix (PAM) for knowing comparative advantages value. Sensitivity analysis is employed in order to know influence of determinant variable on DRCR value The result show that shallot farming in Brebes is advantageous both financially and economically. Financially, it is give profit about Rp. 8.710.168/hectare and Rp. 8.731.138/hectare economically. Brebes shallot commodity have comparative that is showed by DRCR value 0,51. For the sensitivity analysis of increasing social value input (fertilizers and pesticides, labor, land rent, and exchange value) and output, partially and collectively, the change up to 45 % still give comparative advantages but it is not to decreasing output value to 45 %. The effort that government can make is to protect and existence of shallot farmer so that still have ability in production and have comparative advantages.

Kata Kunci : Usahatani Bawang Merah,Brebes,Keunggulan Komparatif,Comparative advantages, policy analysis matrix, sensitivity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.