Laporkan Masalah

Partisipasi Mahasiswa Dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual: Studi di Universitas Gadjah Mada

PUTRI DEVITA ANGGRAINI SYAFEI, Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D

2024 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Fenomena kekerasan seksual menjadi sebuah isu yang mengkhawatirkan di masyarakat global, termasuk di lingkungan pendidikan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM). Kasus kekerasan seksual terus meningkat, menunjukkan tingginya jumlah kasus yang dilaporkan setiap tahun. Untuk mengatasi mahasalah ini, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi, termasuk Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 dan pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SATGAS PPKS) di berbagai perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi mahasiswa UGM dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual melalui layanan pencegahan kekerasan seksual. 

Dalam menjawab tujuan dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori partisipasi. Dimana, teori partisipasi tersebut menjelaskan terdapat empat tahapan pengambilan keputusan (decision making), implementasi (implementation), menikmati hasil (enjoy the results) dan evaluasi (evaluation). Teori ini dipilih dikarenakan dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai partisipasi mahasiswa kelompok layanan pencegahan kekerasan seksual di lingkun univertsitas serta mahasiswa yang berpartisipasi dalam layanan pencegahan berbasis gerakan mahasiswa. 

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif studi kasus dengan melakukan analisis deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa yang berpartisipasi dalam layanan pencegahan dan penanganan lingkup universitas mahasiswa yang berpartisipasi dalam layanan pencgahan berbasis gerakan mahasiswa, meliputi Girl Up, Srikandi, dan Yemaya. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan informan yang terdiri dari 12 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Serta, dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam pencegahan kekerasan seksual di Universitas Gadjah Mada dilakukan dengan sejumlah kegiatan, dimulai kampanye, edukasi, roadshow ke beberapa fakultas, hingga webinar pencegahan kekerasan seksual. Partisipasi yang dilakukan mahasiswa dalam pencegahan kekerasan seksual sudah berada di tahap evaluasi secara keseluruhan, dimana mahasiswa dapat melihat keuntungan serta kerugian dari sejumlah kegiatan yang telah dilakukan. Meskipun kampanye melalui media sosial efektif dalam menyebarkan informasi, media sosial tidak dapat mencakup seluruh lapisan mahasiswa. Tidak semua mahasiswa aktif di media sosial dan beberapa mungkin tidak mendapatkan informasi penting tentang pencegahan kekerasan seksual. Lalu, partisipasi mahasiswa dalam penanganan kekerasan seksual memiliki sumber daya terbatas, membuat proses penanganan lebih lama dan memerlukan kolaborasi banyak pihak, termasuk psikolog, badan layanan hukum, dan unit kesehatan.

Sexual violence has become an alarming issue in the global community, including in higher education environments such as Universitas Gadjah Mada (UGM). Cases of sexual violence continue to increase, showing the high number of cases reported each year. To address this issue, the Indonesian government has issued various regulations, including Permendikbud Number 30 of 2021 and the establishment of the Task Force for the Prevention and Handling of Sexual Violence (SATGAS PPKS) in various universities. This study aims to examine the participation of UGM students in preventing and handling sexual violence through sexual violence prevention services.    

To answer the purpose of this study, the researcher used participation theory. Where, the participation theory explains that there are four stages of participation including decision making, implementation, enjoying the results, and evaluation. This theory was chosen because it can be used to explain the participation of students in sexual violence prevention service groups within the university and students who participate in prevention services based on the student movement. 

This research uses a qualitative case study approach research method by conducting descriptive analysis. The unit of analysis in this study, namely students who participate in prevention and handling services within the university scope of students who participate in prevention services based on the student movement, including Girl Up, Srikandi, and Yemaya. The sample determination was carried out using purposive sampling method and the informants consisted of 12 people. Data collection techniques were carried out by interview, observation, and documentation. Also, in testing the validity of the data, researchers used source triangulation and technique triangulation. 

The results showed that student participation in the prevention of sexual violence at Universitas Gadjah Mada was carried out with a number of activities, starting from campaigns, education, roadshows to several faculties, to sexual violence prevention webinars. Participation by students in the prevention of sexual violence is already in the overall evaluation stage, where students can see the advantages and disadvantages of a number of activities that have been carried out. Although campaigns through social media are effective in disseminating information, social media cannot cover all levels of students. Not all students are active on social media, and some may not get important information about sexual violence prevention. Furthermore, student participation in sexual violence response has limited resources, making the response process longer and requiring the collaboration of many parties, including psychologists, legal services, and health units. 

Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Partisipasi Mahasiswa, PPKS, SATGAS PPKS

  1. S1-2024-462883-abstract.pdf  
  2. S1-2024-462883-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-462883-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-462883-title.pdf