Laporkan Masalah

Wilayah Jelajah Owa Jawa (Hylobates moloch) Pasca Pelepasliaran di Cagar Alam Situ Patenggang, Bandung

Ahyu Himmatul Ulya, drh. Subeno, M.Sc.

2024 | Skripsi | KEHUTANAN

Keberhasilan reintroduksi dan rehabilitasi salah satunya ditinjau dari luas wilayah jelajah owa jawa yang sudah mirip dengan luas wilayah jelajah di habitat alaminya. Penelitian ini difokuskan pada owa jawa yang dilepasliarkaan pada tahun 2019 yang bernama boy dan munir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luas wilayah jelajah owa jawa dan habitatnya di cagar alam situ patenggang pasca kegiatan pelepasliaran. Metode yang digunakan untuk mengukur luas wilayah jelajah owa jawa yakni metode minimum convex polygon dengan perangkat lunak arcgis. Sedangkan untuk mengetahui habitatnya digunakan metode deskriptif kualitatif. 

Hasil yang didapatkan yakni luas wilayah jelajah owa jawa sebesar 2,9 ha untuk individu boy dan 3,0 ha untuk individu munir. Habitat yang digunakan yakni terdiri dari beberapa jenis pohon diantaranya preh (Ficus ribes), bubukuan (Strobilanthes cernua), ramo giling (Schefflera aromatica), cenama gajah (Schefflera eliptica), beunying (Ficus fistulosa), ki huru (Castanopsis javanica), huru koneng (Litsea angulata), tungurrut (Castanopsis tungurrut), kondang (Ficus variegata). Owa jawa menempati habitat yang memiliki ketinggian yang berkisar antara 1602 – 1661 mdpl dan menempati habitat dengan kelerengan yang berkisar antara 13- 49 %. Suhu yang berkisar antara 19-27 derajat celcius dengan kelembaban relatif 37,6 - 64 %. 


The success of reintroduction and rehabilitation can be assessed by examining the home range of Javan gibbons, which has become similar to their natural habitat. This study focuses on two Javan gibbons, named Boy and Munir, that has been released in 2019. The aim was to determine their home range and habitat in the Situ Patenggang Nature Reserve post-release. The method used to measure their home range is minimum convex polygon (MCP) method using ArcGIS software. Meanwhile, a qualitative descriptive method is used to assess their habitat.

The results showed that Boy had a home range about 2.9 hectares, while Munir had a home range about 3.0 hectares. Their habitat consists of several tree species including preh (Ficus ribes), bubukuan (Strobilanthes cernua), ramo giling (Schefflera aromatica), cenama gajah (Schefflera elliptica), beunying (Ficus fistulosa), ki huru (Castanopsis javanica), huru koneng (Litsea angulata), tungurrut (Castanopsis tungurrut), and kondang (Ficus variegata). The Javan gibbon’s habitat in Situ Patenggang Nature Reserve is about 1602 to 1661 masl with slopes between 13% - 49%. The temperature ranges from 19 to 27 degree celcius and relative humidity between 37.6% - 64%.


Kata Kunci : owa jawa, wilayah jelajah, habitat, cagar alam situ patenggang; javan gibbon, home range, habitat, situ patenggang nature reserve

  1. S1-2024-427379-abstract.pdf  
  2. S1-2024-427379-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-427379-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-427379-title.pdf