ANALISIS PENGARUH CO-FIRING BIOMASSA SAWDUST TERHADAP EMISI GAS CO2 DAN POTENSI SLAGGING PADA PULVERIZED COAL BOILER KAPASITAS 330 MW
ALDEVA DESNANDRI, Dr. Setyawan Bekti Wibowo,S.T.,M.Eng.
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI REKAYASA MESIN
Salah satu upaya pemenuhan target pembangkit Energi Baru
Terbarukan (EBT) adalah co-firing. Penerapan co-firing akan
menimbulkan pengaruh terhadap emisi gas CO2 dan potensi slagging
pada boiler yang ditimbulkan. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh
yang ditimbulkan tersebut dengan memvariasikan komposisi bahan bakar yang
digunakan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Variasi
co-firing yang digunakan yaitu co-firing dengan penambahan
komposisi biomassa 0%, 3%, 5%, dan 10%. Penelitian diawali dengan pembuatan
model 3D boiler tipe pulverized coal dengan kapasitas 330 MW.
Kemudian dilanjutkan dengan perancangan mesh hingga menentukan
persamaan-persamaan atur yang digunakan pada simulasi. Simulasi ini akan
menghasilkan data jumlah fraksi massa emisi gas CO2 dan data Furnace
Exit Gas Temperature (FEGT). Analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak persentase biomassa yang diaplikasikan akan
semakin sedikit jumlah fraksi massa emisi gas CO2 yang dihasilkan.
Rata-rata jumlah fraksi massa emisi gas CO2 berkisar antara 8,091%
pada penambahan biomassa 0% hingga 7,751% pada penambahan biomassa 10%. Selain
itu, FEGT juga akan menurun seiring dengan bertambahnya persentase biomassa
yang diaplikasikan. Rata-rata FEGT berkisar antara 1179,79 K pada penambahan
biomassa 0% hingga 1189,38 K pada penambahan biomassa 10%. Berdasarkan nilai
rata-rata FEGT tersebut, seluruh variasi co-firing tidak berpotensi
menyebabkan slagging pada boiler. Hal ini karena rata-rata FEGT
lebih rendah dibandingkan dengan Ash Fusion Temperature (AFT) batubara
yang digunakan.
One of the efforts to achieve the target for Renewable
Energy (EBT) generation is co-firing. The implementation of co-firing will have
an impact on CO2 gas emissions and slagging potential in the
boilers. This study will analyze the effects caused by varying the fuel
composition using Computational Fluid Dynamics (CFD) method. The co-firing
variations used include adding biomass compositions of 0%, 3%, 5%, and 10%. The
research begins with the creation of a 3D model of a pulverized coal boiler
with a capacity of 330 MW. This is followed by mesh design to determine the
governing equations used in the simulation. This simulation will produce data
on the mass fraction of CO2 emissions and the Furnace Exit Gas
Temperature (FEGT). The analysis conducted can be concluded that the higher the
percentage of biomass applied, the lower the amount of CO2 gas emission
fraction produced. On average, the CO2 gas emission fraction ranges
from 8091% for 0% biomass addition to 7751% for 10% biomass addition.
Furthermore, the FEGT will decrease as the percentage of biomass applied
increases. On average, the FEGT ranges between 1179,79 K for a 0% biomass
addition to 1189,38 K for a 10% biomass addition. Based on the average FEGT
values, all co-firing variations do not have the potential to cause slagging in
the boiler. This is because the average FEGT is lower than the Ash Fusion
Temperature (AFT) of the coal used.
Kata Kunci : Emisi, Slagging, Co-firing, Sawdust, Computational Fluid Dynamics (CFD)