DESAIN PROSES DAN KARAKTERISTIK BIOFOAM DENGAN VARIASI PERLAKUAN AMPAS TEBU (Saccharum officinarum)
KHOIRI QUEEN ANYJANI, Dr. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc., IPU. ASEAN Eng. ; Bayu Nugraha, S.T.P., M.Sc., Ph.D., IPM
2024 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN
Penggunaan kemasan styrofoam dikehidupan sehari-hari memberikan dampak yang buruk dari sisi kesehatan maupun lingkungan. Langkah preventif yang dilakukan dapat menggunakan biodegradable foam (biofoam). Biofoam merupakan kemasan dengan kandungan material alami yang ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan styrofoam. Beberapa biofoam masih dijumpai dengan adanya kandungan bahan tambahan kimia. Pada penelitian ini biofoam dibuat tanpa campuran bahan kimia, melainkan menggunakan material biopolimer berupa tepung pati ganyong. Selain itu, diperlukan bahan baku selulosa dalam biodegradable foam (biofoam) sebagai penguat struktur fisik. Bahan selulosa yang digunakan yaitu berasal dari fraksi pith ampas tebu. Komposisi lain seperti whey dan pengelmusi pengganti bahan kimia berupa xanthan gum dan arabic gum digunakan dalam pembuatan biofoam. Pembuatan biofoam dilakukan dengan metode baking yang dicetak manual pada cetakan melanin dan dilanjutkan dengan pengovenan selama 4 jam pada suhu 100 derajat celcius. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik biofoam dengan variasi perlakuan ukuran partikel ampas tebu (Saccharum officinarum). Variasi perlakuan mesh yang digunakan yaitu mesh 80, 100, dan PAN. Hasil biofoam terbaik berdasarkan analisis TOPSIS yaitu terdapat pada mesh 80 dengan perolehan hasil kadar air akhir 0,1755 gr air/gr padatan, nilai rerata warna akhir yaitu pada indeks L* sebesar 65,64; a* sebesar 17,97; dan b* sebesar 9,79, lalu pada pengukuran biodegradabilitas diperoleh sebesar 53,829%, water absorption sebesar 34,496%, tekstur sebesar 11,798 mPa, densitas sebesar 0,5819 gr/cm3, dan solubilitas sebesar 20,249%.
The daily use of styrofoam packaging has a negative impact on health and the environment. The solution to prevent these impacts by using biodegradable foam (biofoam). Biofoam is a type of packaging that contains natural and environmentally friendly materials as a substitute for styrofoam packaging. In this researched, biofoam was made without a mixture of chemicals, but using biopolymer material such as ganyong starch flour. In addition, cellulose raw materials are needed in biodegradable foam (biofoam) as a physical structure reinforcement. The cellulose material used was derived from the sugarcane bagasse pith fraction. Other compositions such as whey and chemical substitutes such as xanthan gum and arabic gum were used to manufacture of biofoam. The manufacture of biofoam was carried out by the baking method which was molded manually on melanin molds and continued with baking for 4 hours at a temperature of 100 degrees celcius. The aimed of this resesearch is to determine the physical characteristics of biofoam with variations in bagasse (Saccharum officinarum) particle size treatment. The mesh treatment variations used are mesh 80,100, and PAN. The best biofoam results based on TOPSIS analysis are found on mesh 80 with the results of the final water content of 0,1755 gram water /gram solids, the average value of the final color is on the L* index of 65,64; a* of 17,97; and b* of 9,79, then in the measurement of biodegradability obtained at 53,829%, water absorption of 34,496%, texture of 11,798 mPa, density of 0,5819 gr/ cm3, and solubility of 20,249%.
Kata Kunci : Biofoam, ampas tebu, karakteristik fisik