Manajemen Risiko Usaha Bawang Goreng Superbram di Kalurahan Srikayangan Kapanewon Sentolo Kabupaten Srikayangan
MUHAMMAD DHAFA PUTRA BAHAGIA, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D. ; Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc. ; Prof. Jamhari, S.P., M.P.
2024 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Bawang merah merupakan salah satu produk hortikultura yang paling banyak dikonsumsi di Daerah Istimewa Yogyakarta. KWT Putri Manunggal merupakan salah satu kelompok pengolah bawang merah yang terletak di Dusun Pergiwatu Wetan, Kelurahan Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sebagai salah satu perusahaan dengan sistem rantai pasok, Superbram memiliki sebuah kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian dan sumber risiko, merumuskan sumber risiko prioritas, dan menyusun strategi mitigasi risiko pada perusahaan Superbram. Superbram merupakan usaha bawang goreng yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Manunggal. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Responden dipilih secara sensus dengan melibatkan seluruh pengurus Superbram sebanyak 25 orang. Jenis data adalah data primer yang diperoleh dari 25 responden dan didukung dengan berbagai data sekunder yang relevan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, pencatatan, dan studi pustaka. Metode yang digunakan adalah House of Risk (HOR) dengan kerangka penilaian risiko oleh SNI ISO 31000, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. Hasil analisis menunjukkan adanya 20 kejadian risiko (risk event) (4 risiko plan, 5 risiko source, 6 risiko make, 3 risiko deliver, dan 2 risiko return) yang disebabkan oleh 26 sumber risiko (risk agent). Analisis risiko merumuskan 10 sumber risiko prioritas berdasarkan asumsi pareto dengan nilai ARP kumulatif sebesar 80%. Evaluasi risiko menghasilkan 10 usulan mitigasi berdasarkan sumber risiko prioritas dengan 5 aksi mitigasi yang disarankan untuk diterapkan berdasarkan urutan tingkat implementasi dan prioritas. Rekomendasikan implementasi strategi mitigasi pada Superbram antara lain, penambahan tenaga kerja pada pesanan besar, pencarian alternatif pemasok baru, penerapan kontrak pada supplier (harga dan kualitas), pengadaan rapat rutin anggota, dan regenerasi tenaga kerja pada posisi krusial.
Shallots are among the most widely consumed horticultural products in the Special Region of Yogyakarta. KWT Putri Manunggal is a shallot processing group in Periwatu Wetan Hamlet, Srikayangan Village, Sentolo District, Kulon Progo Regency. As a company with a supply chain system, Superbram has the possibility of irregularities in every company's operational activity. This research aims to identify risk events and sources, formulate priority risk sources, and develop risk mitigation strategies at the Superbram company. Superbram is a fried onion business managed by the Putri Manunggal Women's Farmers Group (KWT). The method used is the analytical descriptive method. A census of 25 Superbram administrators selected respondents. The data type is primary data obtained from 25 respondents and supported by various relevant secondary data. Data was collected using interview techniques, note-taking and literature study. The method used is the House of Risk (HOR), which has a risk assessment framework based on SNI ISO 31000, risk identification, analysis, and evaluation. The analysis results show 20 risk events (4 plan risks, five source risks, 6 make risks, three delivery risks, and two return risks) caused by 26 risk sources (risk agents). Risk analysis determines ten priority risk sources based on Pareto assumptions with a cumulative ARP value of 80%. The risk evaluation resulted in 10 mitigation proposals based on priority risk sources, with five mitigation actions recommended based on the implementation level and priority order. They recommended implementing mitigation strategies at Superbram, among others, adding workers for large orders, searching for alternative new suppliers, implementing contracts with suppliers (price and quality), holding regular member meetings, and regenerating workers in crucial positions.
Kata Kunci : House of Risk, rantai pasok, bawang merah, risiko.