Efisiensi Alokatif Faktor Produksi Usaha Tani Bawang Merah di Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul
IKA NOVITA, Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec.; Muh Amat Nasir, S.P., M.Sc.
2024 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Bawang merah merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi dengan permintaan yang terus meningkat sehingga suplai harus memadahi. Efisiensi diperlukan untuk mencapai produksi optimal dengan sumber daya terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas, pendapatan, faktor-faktor yang memengaruhi produksi bawang merah, dan mengetahui efisiensi alokatif faktor produksi usaha tani bawang merah di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan terhadap 50 petani bawang merah di Kelurahan Karangrejek dan Kelurahan Duwet yang terletak di Kapanewon Wonosari sebagai salah satu sentra produksi bawang merah. Tingkat produktivitas usaha tani dilihat dari tingkat produktivitas lahan dengan menghitung rasio produksi per hektar. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi bawang merah dianalisis menggunakan regresi linear berganda fungsi produksi tipe Cobb-Douglas dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Efisiensi alokatif usaha tani bawang merah diketahui dengan cara membandingkan nilai produk marjinal (NPM) dengan harga faktor produksi (Px). Didapatkan hasil penelitian bahwa rerata produktivitas bawang merah di Kapanewon Wonosari sebesar 6,12 ton/ha dan rerata pendapatan sebesar Rp4.001.880,56/musim. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi adalah luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk organik, dan umur petani. Penggunaan lahan, jumlah bibit, dan jumlah pupuk organik belum efisien secara alokatif.
Shallots are a horticultural commodity of high economic value with demand continuing to increase so supply must be sufficient. Efficiency is needed to achieve optimal production with limited resources. This research aims to determine productivity, income, factors that influence shallot production, and determine the allocative efficiency of production factors in shallot farming in Kapanewon Wonosari, Gunungkidul Regency. Research was conducted on 50 shallot farmers in Karangrejek Village and Duwet Village which are located in Kapanewon Wonosari as one of the shallot production centers. The level of farming productivity is seen from the level of land productivity by calculating the production ratio per hectare. Factors influencing shallot production were analyzed using multiple linear regression of the Cobb-Douglas type production function with the Ordinary Least Square (OLS) method. The allocative efficiency of shallot farming is known by comparing the marginal value of product (MVP) with the price of production factors (Px). The research results showed that the average productivity of shallots in Kapanewon Wonosari was 6.12 tons/ha and the average income was Rp4,001,880.56/season. The factors that influence production are land area, number of seeds, amount of organic fertilizer, and farmer's age. Land use, number of seeds, and amount of organic fertilizer are not allocatively efficient.
Kata Kunci : Bawang merah, produktivitas, pendapatan, efisiensi alokatif, Cobb-Douglas