FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PASIEN TB RO ANAK DI RSUP PERSAHABATAN
Tjatur Kuat Sagoro, Dr. dr. Hanevi MARS FISQua
2024 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN
Pendahuluan: Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) pada anak merupakan tantangan kesehatan global yang signifikan, khususnya di Indonesia yang kasusn Tuberkulosis nya merupakan tertinggi kedua di munia . Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pengobatan pada pasien TB RO anak di RSUP Persahabatan, yang tidak ada satupun memulai pengobatan dalam waktu tujuh hari sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Studi ini menggunakan metode wawancara mendalam dengan keluarga pasien TB RO anak yang terlambat dalam memulai pengobatan ditambah dengan diskusi kelompok terarah bersama dengan dokter, perawat, pengelola data, dan pihak manajemen rumah sakit yang bertanggung jawab terhadap layanan TB anak. DKT dilakukan sebanyak dua kali, di mana DKT pertama bertujuan untuk mengeksplorasi akar masalah dan DKT kedua dilakukan untuk mencari rekomendasi solusi. Data yang diperoleh dari wawancara dan DKT ditranskrip, dilakukan coding, dan dianalisis menggunakan analisis konten.
Hasil dan Pembahasan: Dari wawancara dan DKT yang dilakukan, kami mengidentifikasi beberapa konsep penting yang kami kelompokkan menjadi tiga tema besar, yakni faktor personal, faktor sistem, dan faktor sosial yang mempengaruhi ketepatan waktu pasien TB RO anak untuk memulai pengobatan. Di antara ketiga faktor tersebut, kami mengidentifikasi adanya faktor yang mendukung serta menghambat fenomena keterlambatan pengobatan pada TB RO anak di RSUP Persahabatan.
Kesimpulan: Studi ini menyoroti kompleksitas berbagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan pengobatan pada pasien TB Resisten Obat anak di RSUP Persahabatan. Faktor-faktor personal, sistem, dan sosial yang diidentifikasi menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk intervensi yang lebih efektif dan terpadu. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan kebijakan dan praktik klinis yang bertujuan untuk mengurangi keterlambatan pengobatan pasien TB RO anak di Indonesia.
Introduction: Drug-Resistant Tuberculosis (DR TB) in children is a significant global health challenge, particularly in Indonesia, which holds a high incidence record of TB. This study aims to explore the factors influencing treatment delays in pediatric DR-TB patients at RSUP Persahabatan, where none of the patients started treatment within seven days as recommended by the Ministry of Health (MOH).
Methods: This research employs a case study design with a qualitative approach. The study uses in-depth interviews with families of pediatric DR TB patients who experienced delays in starting treatment, complemented by focus group discussions (FGD) with doctors, nurses, data managers, and hospital management responsible for pediatric TB services. Two FGDs were conducted: the first aimed at exploring the root causes, and the second aimed at finding recommended solutions. Data obtained from interviews and FGDs were transcribed, coded, and analysed using content analysis approach.
Results and Discussion: From the interviews and FGDs conducted, we identified several key concepts grouped into three major themes: personal factors, system factors, and social factors influencing the timeliness of treatment initiation for pediatric DR TB patients. Among these factors, we identified both supporting and hindering elements contributing to treatment delays at RSUP Persahabatan.
Conclusion: This study highlights the complexity of various factors affecting treatment delays in pediatric DR TB patients at RSUP Persahabatan. The identified personal, system, and social factors underscore the urgent need for more effective and integrated interventions. These findings provide crucial insights for developing policies and clinical practices aimed at reducing treatment delays and improving health outcomes for pediatric DR-TB patients in Indonesia.
Kata Kunci : treatment delay, personal factors, system factors, social factors, drug-resistant tuberculosis, children