Penerjemahan Ungkapan Honorifik dalam Novel Bumi Manusia ke Bahasa Prancis dan Teknik Terjemahannya
RADEN RARA PRIMIANTYA NOVELLA SABATINA, Dr. Sajarwa, M, Hum.
2024 | Skripsi | SASTRA PERANCIS
Penerjemahan adalah sebuah cara untuk membantu pembaca dalam memahami budaya dari negara lain yang direpresentasikan dalam suatu karya sastra, misalnya novel. Di dalam novel, pembaca dapat menemukan interaksi antar tokoh dalam bentuk dialog. Ungkapan-ungkapan yang ada di dalam dialog biasanya dipengaruhi oleh kondisi sosial dan budaya dari bahasa sumber. Oleh sebab itu, pembaca tak jarang menemukan berbagai pemarkah jenis honorifik di dalam dialog. Akan tetapi, makna dialog tersebut memiliki kemungkinan untuk mengalami perubahan makna akibat teknik terjemahannya. Adapun, penelitian ini menganalisis novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer serta novel terjemahannya Le Monde des Hommes. Teori-teori yang diterapkan sebagai dasar analisis adalah teori kesantunan milik Brown dan Levinson (1987) serta teknik penerjemahan milik Vinay dan Darbelnet (2000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada 60 data yang menggunakan strategi kesantunan, yaitu 40 data dari strategi kesantunan positif, 13 data dari strategi kesantunan negatif, 5 data dari strategi bald on record, dan 2 data dari strategi off record. Dari seluruh data yang ada di strategi kesantunan, teknik penerjemahan yang paling banyak digunakan oleh penerjemah adalah teknik harfiah sebanyak 33 kali, transposisi sebanyak 20 kali, peminjaman sebanyak 12 kali, modulasi sebanyak 9 kali, padanan sebanyak 4 kali, dan kalke serta adaptasi sebanyak 1 kali. Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerjemah menggunakan strategi kesantunan yang sama saat menerjemahkan novel Bumi Manusia, gaya penerjemahan Dominique Vitalyos tidak mengubah makna atau esensi dari teks aslinya, dan sebuah data dapat menggunakan lebih dari satu teknik penerjemahan untuk menyesuaikan dengan budaya dan tata bahasa sasaran.
Translation is a way to help readers understand the culture of another country represented in a literary work, for example a novel. In the novel, readers can find interactions between characters in the form of dialogue. The expressions in dialogue are usually influenced by the social and cultural conditions of the source language. Therefore, readers often encounter various honorific type markers in dialogue. However, the meaning of the dialogue has the possibility of experiencing a change in meaning due to the translation technique. Meanwhile, this research analyzes the novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer and his translated novel Le Monde des Hommes. The theories applied as a basis for analysis are Brown and Levinson's (1987) politeness theory and Vinay and Darbelnet's (2000) translation techniques. This research concluded that there were 60 data using politeness strategies, such as 40 data from positive politeness strategies, 13 data from negative politeness strategies, 5 data from bald on record strategies, and 2 data from off record strategies. Of all the data available on politeness strategies, the translation techniques most often used by translators are literal translation 33 times, transposition 20 times, borrowing 12 times, modulation 9 times, equivalent 4 times, and calque and adaptation 1 time. Based on the results of data analysis, this research concludes that the translator uses the same politeness strategy when translating the novel Bumi Manusia, Dominique Vitalyos' translation style does not change the meaning or essence of the original text, and data can use more than one translation technique to adapt to culture and grammar from target language.
Kata Kunci : strategi kesantunan, penerjemahan, teknik penerjemahan