PENDIDIKAN TINGGI TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA, 1955-1965
Zahidah Banani, Dr. Mutiah Amini, M.Hum.
2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH
Penyelenggaraan pendidikan tinggi Taman Siswa bertujuan untuk membangun kebudayaan nasional. Penelitian ini mengulas gagasan pendidikan tinggi menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD) dan usaha pendidikan tinggi tersebut terbentuk, perubahan yang terjadi dalam proses perwujudan tersebut. Sumber penelitian ini terdiri dari artikel, pidato, laporan, dan foto yang dimuat di Majalah Pusara, serta tulisan KHD tentang pendidikan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa KHD telah menggagas pendidikan tinggi sejak masa kolonial, yaitu gagasan tentang Taman Ilmu. Berbeda dengan periode kolonial, pada periode pendudukan Jepang, sikap KHD pada posisi berkompromi. KHD memberikan usulan-usulan kebijakan pendidikan, salah satunya memperbanyak pendidikan tinggi dalam rangka mempersiapkan Indonesia merdeka. Setelah kemerdekaan Indonesia, perwujudan pendidikan tinggi Taman Siswa bermula dari mendirikan Taman Prasarjana, berlanjut menjadi Taman Sarjana Sastra dan Filsafat, Taman Sarjana Keguruan dan Ilmu Pendidikan (TASKIP), serta pembentukan Sarjanawiyata yang setara universitas. Pendidikan tinggi yang terselenggara memang tidak sama dengan gagasan KHD semula. Usaha perwujudan pendidikan tinggi itu disesuaikan dengan konteks zaman, namun dengan karakter yang diusahakan tetap sama.
The implementation of higher education in Taman Siswa aims to build national culture. This research reviews the idea of higher education according to Ki Hadjar Dewantara (KHD) and the realisation of higher education, the changes that occurred in the realisation process. The sources of this research consist of articles, speeches, reports, and photos published in Majalah Pusara, as well as KHD's writings on education. The result of this research is that KHD had initiated higher education since the colonial period, namely the idea of Taman Ilmu. Unlike the colonial period, during the Japanese occupation, KHD's position was one of compromise. KHD provided recommendations for education policy, one of which was to increase higher education in order to prepare for an independent Indonesia. After Indonesian independence, the realisation of Taman Siswa's higher education began with the establishment of Taman Prasarjana, continued to Taman Sarjana Sastra dan Filsafat, Taman Sarjana Keguruan dan Ilmu Pendidikan (TASKIP), and the establishment of Sarjanawiyata which is equivalent to a university. The higher education that was organised was not the same as KHD's initial idea. The realisation of higher education was adapted to the era's context, but with a character that tried to remain the same.
Kata Kunci : pendidikan tinggi, Taman Siswa