Analisis Struktur Biaya Logistik Pada Rantai Pasok Komoditas Telur Ayam Ras di Kabupaten Sleman

Kristian Tohap Permana Simamora, Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng.; Ir. Suharno, M.Eng., M.Eng.Sc.

2024 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Telur ayam ras merupakan salah satu komoditas sumber pangan yang penting bagi masyarakat dan termasuk ke dalam salah satu komoditas strategis nasional yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan. Akan tetapi, rantai pasok yang belum efisien dan biaya logistik yang tinggi menimbulkan fluktuasi harga di pasar sehingga dapat menjadi hambatan. Oleh karena itu, efisiensi biaya logistik memiliki peran sangat penting untuk mengendalikan ketersediaan dan harga sehingga rantai pasok telur ayam dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung persentase proporsi biaya logistik untuk masing-masing aktivitas, mengidentifikasi aktivitas logistik apa saja yang memiliki pengaruh utama dalam biaya logistik pada setiap tier rantai pasok telur ayam ras di Sleman, serta memberikan rekomendasi usulan untuk pelaku rantai pasok berdasarkan analisis struktur biaya logistik yang ada. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi serta in-depth interview dengan sampel para pelaku rantai pasok telur ayam yang ditentukan dengan teknik convenience sampling dan snowball sampling. Sedangkan, perhitungan dan analisis struktur biaya logistik dilakukan dengan metode Activity-Based Costing (ABC).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tier yang berperan dalam distribusi telur adalah peternak, pengepul, dan pengecer. Pada tier peternak, aktivitas logistik dengan proporsi biaya yang besar adalah on-farm cost sebesar 90,32%, pada tier pengepul adalah aktivitas transportation sebesar 38,34?n material handling sebesar 24,26%, dan pada tier pengecer adalah aktivitas material handling 35,48?n transportation 29,03%. Perlu dilakukan perbaikan pada aktivitas logistik agar biaya logistik dapat ditekan.

Chicken eggs are an important food source commodity for the community and are included in one of the national strategic commodities determined by the government to ensure food availability. However, inefficient supply chains and high logistics costs cause price fluctuations in the market which can become obstacles. Therefore, logistics cost efficiency has a very important role in controlling availability and prices so that the chicken egg supply chain can run effectively and efficiently.

This research aims to calculate the percentage proportion of logistics costs for each activity, identify which logistics activities have the main influence on logistics costs at each tier of the broiler egg supply chain in Sleman, and provide recommendations for supply chain actors based on cost structure analysis. existing logistics. Data collection was carried out using observation methods and in-depth interviews with a sample of chicken egg supply chain actors determined using convenience sampling and snowball sampling techniques. Meanwhile, calculation and analysis of the logistics cost structure is carried out using the Activity-Based Costing (ABC) method.

The research shows that there are 3 tiers that play a role in egg distribution, namely farmers, collectors and retailers. At the farmer tier, logistics activities with a large proportion of costs are on-farm costs at 90.32%, at the collector tier are transportation activities at 38.34% and material handling at 24.26%, and at the retailer tier are material handling activities 35.48% and transportation 29.03%. Improvements in logistics activities need to be made so that logistics costs can be reduced.

Kata Kunci : activity-based costing, biaya logistik, telur ayam ras