Laporkan Masalah

Analisis Kontrastif Kata Penggolong Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea

RIDWAN GIFFARY LINTANG, Dr. Yohanes Tri Mastoyo, M.Hum.

2024 | Tesis | S2 Linguistik

Kata Penggolong adalah sebuah kategori kata yang berfungsi sebagai kata penghitung nomina dan digunakan bersama dengan numeralia. Kata ini pada umumnya digunakan berdasarkan ciri semantik dari nomina yang dihitung. Studi ini bertujuan untuk mengetahui definisi, jenis, persamaan dan perbedaan kata penggolong bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa frasa numeralia yang dikumpulkan dari berbagai sumber data yang berupa kamus dan unggahan dalam media sosial. Data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan dianalisis untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata Penggolong memiliki definisi dan identifikasi berbeda di tiap bahasa. Kata Penggolong yang secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata penggolong sortal yang menggolongkan benda dari ciri semantik kata tersebut dan kata penggolong mensural yang menggolongkan benda berdasarkan satuan perhitungan tersendiri. Bahasa Indonesia hanya mengidentifikasi kata penggolong sortal sebagai kata penggolong, sedangkan bahasa Korea mengidentifikasi kedua jenisnya sebagai Kata Satuan atau Danwi. Jenis-jenis kata penggolong dalam bahasa Indonesia dan Korea beragam, ada kata penggolong manusia, seperti kata orang dan myeong, ada kata penggolong hewan, seperti ekor dan mari, dan ada kata penggolong benda, seperti buah, lembar, butir, gae, jang dan al, dans sebagainya

Dari analisis kontrastif yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.1) Kata Penggolong Bahasa Indonesia pada umumnya berbentuk morfem bebas, sedangkan dalam Bahasa Korea mayoritas adalah morfem terikat. Morfem terikat memerlukan numeralia untuk dapat berdiri dalam sebuah konstruksi. 2) Dari cakupan penggunaannya, ada kata yang bersepadan, seperti kata orang dan myeong, dan ekor dan mari. Akan tetapi ada pula yang tidak memiliki kata yang bersepadan, seperti kata beol. 3) Numeralia dalam bahasa Korea ada dua tipe, dan penggunaanya didasarkan pada kebiasaan pengguna, kecuali jika ada aturan tertulis. Beberapa numeralia yang digunakan dalam bahasa Korea mengalami perubahan morfosintaksis ketika digunakan bersama kata penggolong. 4) Pola urutan frasa yang ada dalam bahasa Indonesia dan Korea, yaitu [Noun+Num+CL] atau [Num+CL+Noun], namun dengan menambahkan partikel kepemilikan -eui sebelum nomina untuk pola kedua bahasa Korea.

    Classifiers are a category of words that function as noun counters and are used together with numerals. It is generally used based on the semantic features of the noun. This study aims to find out the definition, types, similarities and differences between Korean and Indonesian classifiers. The data used in this study are numeral phrases collected from various data sources in the form of dictionaries and social media posts. The data that has been collected is then classified based on its type and analyzed to see the similarities and differences. The results of this study show that the classifier has different definitions and identification in each language. Classifiers generally can be divided into two types. First, the sortal classifiers that are used based on the semantic characteristics of the counted noun and the other are mensural classifiers that are used based on separate units of calculation. Indonesian language only identifies sortal classifiers as classifiers, while Korean identifies both types as Unit Words or Danwi. The types of classifiers in Indonesian and Korean vary, there are human classifiers, such as orang and myeong, animal classifiers, such as ekor and mari, and there are object classifiers, such as buah, lembar, butir, gae, jang and al, and so on.

    From the contrastive analysis conducted, the following results were obtained, 1) Indonesian Classifiers are generally free morphemes, while in Korean the majority are bound morphemes. Bound morphemes classifiers require numerals to be used in a construction. 2) In terms of scope of use, there are words that correspond between these languages, such as orang and myeong, and ekor and mari. However, there are also words that have no counterpart, such as beol. 3) Korean has two types of numerals, and their usage is based on the user's habit, unless there is a written rule. Some Korean numerals changed their forms when used with classifiers. 4) The phrase order patterns that occur in Indonesian and Korean are [Noun+Num+CL] or [Num+CL+Noun]. For the second pattern, an addition of the possessive particle -eui before the noun is necessary in the Korean structure.

Kata Kunci : Kata Penggolong, Bahasa Indonesia, Bahasa Korea, Analisis Kontrastif

  1. S2-2024-467096-abstract.pdf  
  2. S2-2024-467096-bibliography.pdf  
  3. S2-2024-467096-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2024-467096-title.pdf