Laporkan Masalah

Geopark Information Center Dieng dengan Metode Disjunctive Architecture

PAVITA ADRISTI ANMANITA, Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU.

2024 | Skripsi | ARSITEKTUR

Dieng sudah menjadi destinasi wisata nasional dan internasional dengan kunjungan yang tercatat mencapai 1.3 juta setiap tahunnya dan sedang dalam proses pengusulan menjadi kawasan Geopark Nasional Dieng sejak tahun 2023. Kemajuan dan konsistensi pariwisata Dieng tidak lepas dari keikutsertaan masyarakat dan komunitas dalam memanfaatkan peluang. Namun hingga kini, masih belum ada koordinasi yang terintegrasi antar komunitas dan pengelola.

 Sejalan dengan rencana pengembangan kawasan dan masalah yang ditemukan, diperlukan adanya pusat informasi dengan fungsi elaborasi sekaligus wisata sehingga dapat mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Kebumen yang tergabung dalam Badan Pengelola Geopark Dieng. Fasilitas ini dapat menjadi opsi kunjung wisata dan titik mula penjelajahan kawasan Dieng dengan melibatkan komunitas sebagai salah satu pemberi informasi secara langsung melalui interaksi pada ruang publik.

Informasi merupakan interaksi. Semakin efektif sebuah interaksi, maka semakin jelas informasi diterima baik secara visual, verbal, maupun tekstual. Dalam mewujudkan ini, digunakan metode Disjunctive Architecture dimana ruang (space), sirkulasi (movement), dan aktivitas (event) dipertimbangkan secara independen lalu terasosiasi tanpa memprioritaskan salah satunya. Sehingga interaksi antar bangunan-manusia, bangunan-bangunan, dan manusia-manusia dapat seimbang.

Dieng has become a national and international tourist destination that reaches 1.3 million visitors annually and has been being proposed to be a National Geopark since 2023. The progress and consistency of Dieng tourism come from the participation of locals and communities in utilizing opportunities. However, until now, there hasn't been an integrated coordination between communities and government.

In line with the government plan for Dieng National Geopark, it is necessary to have an information center with elaboration for tourism functions that support sustainable tourism development planned by Badan Pengelola Geopark Dieng. This facility could be a new destination to visit and a starting point for exploring the Dieng Geopark area by involving the community as one of the information provider directly through interaction at public space. 

Information is interaction. With effective interaction, clear information could be received visually, verbally, or textually. In realizing this, the Disjunctive Architecture method is used in which space, circulation (movement) and activity (events) are designed independently and associated without prioritizing one of them. So, interactions between buildings-buildings, buildings-humans, and humans-humans could be balanced.

Kata Kunci : Geopark Dieng, Pariwisata, Informasi, Interaksi, Disjunctive Architecture

  1. S1-2024-463189-abstract.pdf  
  2. S1-2024-463189-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-463189-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-463189-title.pdf