Karakterisasi Pergerakan Vertikal Permukaan Tanah di Tuban, Jawa Timur dengan Data SAR Sentinel-1 Menggunakan Teknik Small Baseline Subset (SBAS) Interferometry SAR (InSAR)
AMELINDA NURON FABIOLA, Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc.
2024 | Tugas Akhir | D4 TEKNOLOGI SURVEI DAN PEMETAAN DASAR
Pergerakan permukaan tanah adalah perubahan posisi titik-titik tertentu di permukaan tanah, baik secara absolut maupun relatif, yang terjadi akibat dinamika pergerakan dari dalam permukaan tanah. Fenomena ini mencakup dua aspek utama, yaitu pengangkatan permukaan tanah (land uplift) dan penurunan permukaan tanah (land subsidence). Pengukuran dan pemantauan pergerakan permukaan tanah menjadi penting untuk mengetahui dan memperkirakan pergerakan serta bahaya yang ditimbulkan. Penelitian sebelumnya oleh Susilo dkk. (2023) yang dilakukan di seluruh stasiun CORS di pesisir utara Pulau Jawa menemukan adanya anomali pergerakan vertikal di stasiun CORS Tuban (CTBN) yang menunjukkan indikasi kenaikan permukaan tanah (land uplift) dengan laju 0,4 ± 0,042 mm/tahun. Pola ini berbeda dengan pergerakan vertikal di stasiun CORS lainnya yang umumnya menunjukkan penurunan. Untuk mengetahui apakah pergeseran ini bersifat lokal di sekitar stasiun CORS CTBN atau terjadi di seluruh wilayah Tuban, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Metodologi penelitian ini melibatkan penggunaan data citra Sentinel-1A dengan frame ID tertentu untuk perekaman ascending dan descending yang direkam antara Desember 2014 hingga April 2023. Proses koreksi atmosferik dilakukan menggunakan Generic Atmospheric Correction Online Service (GACOS). Pemrosesan citra dilakukan menggunakan metode Small Baseline Subset Interferometric Synthetic Aperture Radar (SBAS-InSAR) dengan bantuan perangkat lunak LiCSBAS. Pergerakan vertikal permukaan tanah dihitung dengan ekstraksi 2,5-D dari Line of Sight (LOS) yang dihasilkan dari dua set data citra. Hasil pengukuran divalidasi dengan data Global Navigation Satellite System (GNSS) yang diamati secara kontinu di stasiun CORS Tuban (CTBN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah selatan dan barat Tuban mengalami uplift signifikan dengan laju rata-rata 16 mm/tahun, sementara subsidence signifikan terjadi di pesisir utara dengan laju rata-rata -8 mm/tahun. Validasi dengan data GNSS menunjukkan korelasi tinggi antara hasil pengukuran displacement dari InSAR dan data GNSS, dengan nilai korelasi sebesar 0,99. Hasil ini menunjukkan bahwa metode SBAS-InSAR efektif dalam mengamati pergerakan permukaan tanah dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai anomali pergerakan di Tuban.
Kata Kunci : Pergerakan permukaan tanah, InSAR, Small Baseline Subset (SBAS), LiCSBAS, Tuban