Translation Techniques in Bee and Puppycat
Dini Fauzia, Amin Basuki, S.S., M.A.
2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS
Penelitian ini menganalisis tentang teknik penerjemahan yang diaplikasikan dalam serial Netflix Bee and Puppycat, dimana data penelitian diambil dari episode pertama serial tersebut, yaitu Sekali Lagi Untuk Pertama Kalinya (2022). Penelitian ini menggunakan teori teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Molina dan Albir (2004) untuk mengidentifikasi tiap data sekaligus mengurutkan teknik yang paling sering digunakan untuk mengubah dialog original serial Bee and Puppycat pada bahasa yang ditujukan. Data dalam penelitian ini diambil dari dialog terucap setiap karakter yang muncul pada episode tersebut, dialog yang dimaksud adalah dialog bahasa Inggris beserta takarirnya dalam bahasa Indonesia. Setelah mengidentifikasi setiap data, kompilasi data tersebut dibedakan pada masing-masing klasifikasi yang sesuai dengan tipe mereka. Hasil menunjukkan bahwa dari 265 ucapan yang didapatkan dari sebuah episode, terdapat 310 data akan teknik penerjemahan. Dari 18 teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Molina dan Albir, kategori yang tak memiliki satu pun data di dalamnya adalah Substitusi. Penerjemahan Harfiah adalah teknik penerjemahan yang paling sering digunakan untuk mengubah dialog yang berbahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia, kategori tersebut mencapai lebih dari 90 data dengan sendirinya (30%). Kategori selanjutnya dengan jumlah data terbanyak kedua adalah Kesepadanan Lazim dengan 45 data dalam kategorinya (14.5%), dan kategori selanjutnya adalah Kompresi Linguistik dengan 32 data (10.3%).
This research focuses on identifying and classifying the various translation techniques in the Bee and Puppycat Netflix series, more specifically, the first episode of the show, titled Again For The First Time (2022). This research utilizes Molina and Albir’s theory of translation techniques (2004) to identify each data and to determine the frequency or the occurrences of the translation techniques for rendering dialogues into the target language from the Bee and Puppycat series. The data of this study are the clauses of the spoken utterances of every character from the original source language script (English) and the target language (Indonesian) subtitle of the first episode. After the step to identify each data, the compiled data are classified to each respective category. The result shows that there are 265 utterances found from an episode with 310 data of translation techniques gathered from it all. From the 18 translation techniques, the only category void of any data is Substitution. Literal Translation is the most frequently used technique to render the source language scripts onto the target language, the category gathers more than 90 occurrences under it (30%). The next category to follow Literal Translation is Established Equivalent with 45 occurrences (14.5%), and the next to follow is Linguistic Compression with 32 occurrences (10.3%).
Kata Kunci : translation techniques, translation, Bee and Puppycat series