Implikasi Strategi Penerjemahan Istilah Religi Buku Li`annakall?h: Ri?latun il? as-Sam?`i as-S?bi‘ah terhadap Kualitas Hasil Terjemahan
SHAFIRA KIRANA PUTRI PRAMESWARI, Dra. Uswatun Hasanah, M.A.
2024 | Skripsi | SASTRA ARAB
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penerjemahan istilah religi pada buku Li`annakall?h: Ri?latun il? as-Sam?`i as-S?bi‘ah karya Ali Bin Jabir al-Faifi dan kualitas hasil terjemahannya pada Li`annakall?h: Belajar Bersandar Hanya kepada Allah karya Abu Husamuddin. Penelitian ini memanfaatkan teori istilah religi AlGhamdi, teori strategi penerjemahan Suryawinata dan Hariyanto, dan teori penilaian kualitas hasil terjemah berdasarkan aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan Nababan, Nuraeni, dan Sumardiono. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-komparatif.
Dalam hal istilah religi, ditemukan sebelas jenis istilah religi yang dimanfaatkan, yaitu eskatologi (16,53%), kriteria moral dan etika (3,81%), artefak religi (0,85%), konstruksi religi (0,42%), peristiwa religi (1,27%), figur religi (4,66%), kelompok religi (0,85%), situs religi (0,42%), aktivitas khusus dalam religi (25,42%), wujud supernatural (44,07%), dan istilah wahyu (1,69%). Istilah religi yang paling banyak ditemukan adalah wujud supernatural (44,07%). Dalam hal strategi penerjemahan, ditemukan satu jenis penerjemahan struktural, yaitu transposisi (4,66%) dan lima dari delapan jenis strategi penerjemahan semantik, yaitu pungutan (51,69%), analisis komponensial (0,85%), sinonim (19,92%), perluasan (14,83%), dan penyusutan (8,05%). Strategi penerjemahan yang paling banyak ditemukan adalah strategi pungutan (51,69%). Berdasarkan penilaian kualitas hasil terjemahannya, terjemahan tersebut menghasilkan rerata skor 2,87 dari total skor 3,00 yang dinilai dari tiga aspek, yaitu keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Skor tersebut mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, terjemahan buku ini akurat, berterima, dan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran.
This research aims to analyze the translation strategy for religious terms in the book Li`annakall?h: Ri?latun il? as-Sam?`i as-S?bi‘ah by Ali Bin Jabir al-Faifi and the quality of the translation entitled Li`annakall?h: Belajar Bersandar Hanya kepada Allah by Abu Husamuddin. This research utilizes AlGhamdi’s theory of religious terms, Suryawinata and Hariyanto’s theory of translation strategies, and Nababan, Nuraeni, and Sumardiono’s theory of assessing the quality of translation results based on aspects of accuracy, acceptability, and readability. This research uses a qualitative-comparative method.
In terms of religious terms, eleven types of religious terms were found that were used, namely eschatology (16,53%), moral and ethical criteria (3,81%), religious artifacts (0,85%), religious constructions (0,42%), religious events (1,27%), religious figures (4,66%), religious groups (0,85%), religious sites (0,42%), special activities in religion (25,42%), supernatural beings (44.07%), and the term revelation (1,69%). The most frequently found religious term is supernatural beings (44.07%). In terms of translation strategies, one type of structural translation was found, namely transposition (4,66%) and five of the eight types of semantic translation strategies, namely borrowing (51.69%), componential analysis (0,85%), synonymy (19,92%), expansion (14,83%), and reduction (8,05%). The most frequently found translation strategy was the borrowing strategy (51.69%). Based on the quality assessment of the translation results, the translation produced an average score of 2.87 out of a total score of 3.00 which was assessed from three aspects, namely accuracy, acceptability and readability. This score indicates that overall, the translation of this book is accurate, acceptable, and easy to understand for target language readers.
Kata Kunci : strategi penerjemahan, istilah religi, kualitas hasil terjemah, Ali bin Jabir al-Faifi