Evaluasi Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Berau Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Kalimantan Timur
Abdul Hamzah, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D ; dr. Likke Prawidya Putri, MPH, Ph.D
2024 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok merupakan
hal yang penting dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya
merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Peraturan
Daerah Kabupaten Berau tentang kawasan tanpa rokok di Dinas Kesehatan Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur.
Tujuan:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Secara
teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan di bidang
Perilaku dan Promosi Kesehatan. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan referensi bagi masyarakat, Dinas Kesehatan, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dalam melaksanakan dan mengevaluasi program
kawasan tanpa rokok.
Metode:
Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 13 orang, yang terdiri
dari pejabat, staf dan tamu di Dinas
Kesehatan Kabupaten Berau. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara
reduksi data dan penyajian data.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi internal di Dinas Kesehatan
Kabupaten Berau sudah efektif, pegawai dan tamu mengetahui tentang kebijakan
kawasan tanpa rokok. Ketersediaan sumber daya manusia dan keuangan memadai,
tetapi fasilitas pendukung seperti klinik berhenti merokok perlu ditingkatkan.
Disposisi penerima kebijakan umumnya positif, meskipun masih ada pegawai yang
belum sepenuhnya mematuhi kebijakan. Struktur birokrasi yang ada mendukung
implementasi kebijakan, namun koordinasi antar unit perlu diperkuat.
Kesimpulan: Implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di Dinas Kesehatan
Kabupaten Berau dilakukan dengan pemasangan rambu kawasan tanpa rokok dan
peneguran langsung bagi tamu dan pegawai yang merokok di sekitar ruangan kerja.
Edukasi berkelanjutan dan penegakan regulasi yang tegas sangat penting untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan ini.
Saran:
Diperlukan peningkatan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya merokok dan
pentingnya kawasan tanpa rokok. Penegakan hukum yang lebih tegas terhadap
pelanggaran peraturan kawasan tanpa rokok juga diperlukan. Diperlukan
peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat dan pegawai dalam mendukung
implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok. Penelitian lanjutan dapat
difokuskan pada evaluasi efektivitas metode sosialisasi dan penegakan hukum
yang telah dilakukan.
Background: Implementing a smoke-free area policy is crucial in efforts to protect
public health from the dangers of smoking. This study aims to evaluate the
implementation of the Berau Regency Regional Regulations regarding smoke-free
areas within the Berau Regency Health Service, East Kalimantan.
Objective: This research is expected to provide both theoretical and practical
benefits. Theoretically, it aims to contribute to the body of knowledge in the
field of Health Behavior and Promotion. Practically, it hopes to offer valuable
information and references for the community, the Health Service, and the
Regional Government of Berau Regency in implementing and evaluating smoke-free
area programs.
Method: The research employed a descriptive qualitative approach. Samples were
taken using a purposive sampling technique. The subjects included 13
individuals, consisting of officials, staff, and guests at the Berau District
Health Service. Data collection techniques included in-depth interviews,
observations, and documentation. Data analysis was conducted through data
reduction and data presentation.
Results: The results of the research show that internal
communication at the Berau District Health Service is effective, employees and
guests know about the no-smoking area policy. The availability of human and
financial resources is adequate, but supporting facilities such as smoking
cessation clinics need to be improved. The disposition of policy recipients is
generally positive, although there are still employees who do not fully comply
with the policy. The existing bureaucratic structure supports policy
implementation, but coordination between units needs to be strengthened.
Conclusion: The implementation of the no-smoking area policy
at the Berau District Health Service is carried out by installing no-smoking
area signs and giving direct warnings to guests and employees who smoke around
the work area. Continuous education and strict enforcement of regulations are
critical to increasing compliance with this policy.
Recommendation: There is a need for increased outreach and
education about the dangers of smoking and the importance of smoke-free areas.
Stricter law enforcement against violations of smoke-free area regulations is
also necessary. Enhancing active participation from the community and employees
in supporting the smoke-free area policy implementation is essential. Future
research could focus on evaluating the effectiveness of the socialization and
law enforcement methods that have been implemented.
Kata Kunci : Dinas Kesehatan, evaluasi, implementasi kebijakan, KTR