Laporkan Masalah

Pengaruh Literasi Digital dan Partisipasi Online Terhadap Beban Ganda Perempuan Pada Penulis Perempua di KBM App

MOCH. DAVID AJI PANGESTU, Rezaldi Alief Pramadha, S.E., M.S.S

2024 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Beban ganda merupakan sebuah masalah yang dihadapi perempuan ketika peran publik dan peran domestik berbenturan sehingga terjadi ketidakoptimalan salah satu peran atau keduanya. Di era perkembangan teknologi, beban ganda pada perempuan memiliki peluang untuk dihindari melalui munculnya banyak profesi baru yang dapat dikerjakan secara fleksibel, salah satunya menjadi penulis online di KBM App. Platform tersebut memungkinkan penggunanya membaca dan menulis cerita secara daring serta mendapatkan penghasilan melalui halaman yang telah dibaca. Penulis online di KBM App didominasi oleh perempuan dan ibu rumah tangga sehingga sebagian besar dari mereka menjalankan dua peran sekaligus; peran publik dan peran domestik.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah cyberfeminisme yang mempunyai pendapat bahwa hadirnya media baru dapat membantu perempuan untuk lepas dari kondisi tidak berdaya, penindasan, dan bentuk diskriminasi lainnya. Hal ini perlu dibuktikan agar beban ganda perempuan yang merupakan salah satu hambatan untuk berdaya dapat dihindari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur pengaruh tingkat literasi digital dan tingkat partisipasi online terhadap beban ganda perempuan.

Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat literasi digital dan tingkat partisipasi online terhadap beban ganda perempuan pada penulis perempuan di KBM App. Cyberfeminisme sebagai teori yang berupaya melepaskan perempuan dari kondisi tidak berdaya belum dapat menghindarkan perempuan dari beban ganda. Beban ganda yang kompleks perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan yang lebih holistik seperti pendekatan ekonomi, sosial, dan politik sehingga dapat diketahui faktor yang memengaruhi beban ganda perempuan. 

Double burden is a problem faced by women when their public role and domestic role clash, resulting in suboptimality of one or both roles. In the era of technological development, the double burden on women has the opportunity to be avoided through the emergence of many new professions that can be done flexibly, one of which is being an online writer on the KBM App. The platform allows users to read and write stories boldly and earn income through the pages they read. Online writers on the KBM App are dominated by women and housewives so most of them carry out two roles at once; public role and domestic role.

The theory used in this research is cyberfeminism which holds the opinion that the presence of new media can help women to escape from conditions of helplessness, thinking, and other forms of discrimination. This needs to be proven so that the double burden on women which is one of the obstacles to empowerment can be avoided. This research uses quantitative methods by measuring the influence of digital literacy levels and levels of online participation on women's double burden.

The results in this study show that there is no significant influence between the level of digital literacy and the level of online participation on the double burden of women on female writers on the KBM App. Cyberfeminism as a theory attempts to free women from a condition of helplessness but cannot prevent women from being double burdened. The complex double burden needs to be researched with a more holistic approach such as economic, social and political approaches so that the factors that influence women's double burden can be identified.

Kata Kunci : cyberfeminisme, beban ganda perempuan, literasi digital, partisipasi online

  1. S1-2024-459850-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459850-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459850-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459850-title.pdf