PENGELOLAAN AGROFORESTRI TEBU DI KAWASAN HUTAN PERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA OLEH MASYARAKAT DESA DAWUNG, KECAMATAN JENAR, KABUPATEN SRAGEN

ARDELIA HANUN MAHESWARI WIJANI, Dr. Ir. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si., IPP.

2024 | Tugas Akhir | D4 PENGELOLAAN HUTAN

Masyarakat Desa Dawung melakukan budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarum) pada kawasan hutan milik Perum Perhutani KPH Surakarta dengan pola agroforestri sebagai wujud pemanfaatan lahan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui mekanisme kerja sama agroforestri tebu di Desa Dawung, 2) mengetahui pengelolaan agroforestri tebu, dan 3) mengetahui besar kontribusi agroforestri tebu terhadap pendapatan petani. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam, angket atau kuesioner, dan studi pustaka. Pengambilan data dengan kuesioner dilakukan terhadap responden sebanyak 52 petani yang dipilih secara simple random sampling dan wawancara dilakukan terhadap tokoh kunci. Pengolahan data dilakukan dengan teknik tabulasi data, kemudian dianalisis secara deskriptif-kualitatif dan deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Desa Dawung mengembangkan agroforestri tebu dengan pola alternate rows pada kawasan hutan milik Perum Perhutani KPH Surakarta berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan dengan Perhutani dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Skema kerja sama ini, kemudian bertransformasi menjadi Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP) yang diwakili oleh badan usaha berupa Koperasi. Pengelolaan agroforestri yang diterapkan masyarakat Desa Dawung meliputi persiapan lahan, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pemasaran. Kontribusi agroforestri tebu terhadap pendapatan petani di Desa Dawung pada kategori I dengan luas 0,1-0,5 Ha sebesar 25% atau Rp 10.992.500/KK/Th, kategori II dengan luas 0,6-1 Ha sebesar 64% atau Rp 26.370.000/KK/Th, kategori III dengan luas 1,1-1,5 Ha sebesar 88% atau Rp 35.268.571/KK/Th, dan kategori IV dengan luas 1,6-2 Ha sebesar 66% atau Rp 48.290.000/KK/Th. Rata-rata kontribusi agroforestri tebu terhadap pendapatan petani di Desa Dawung sebesar 61% atau Rp 30.212.768/KK/Th.

The community of Dawung Village cultivates sugar cane (Saccharum officinarum) in Perum Perhutani KPH Surakarta forest area using an agroforestry pattern to improve economic welfare. This research objectives to: 1) determine the mechanism of sugar cane agroforestry cooperation in Dawung Village, 2) determine the management of sugar cane agroforestry, and 3) determine the contribution of sugar cane agroforestry to farmers' income. Data collections were carried out using field observations, interviews, questionnaires, and literature review. The questionnaire was carried out on 52 farmers as respondents who were selected using simple random sampling. The interviews were conducted with key person. Data processing was carried out using data tabulation techniques, analyzed descriptive-qualitatively and descriptive-quantitatively. The results of the research show that the community of Dawung Village are developing sugar cane agroforestry with an alternate rows, under cooperation between Village Forest Farmer Group and Perhutani in the Forest Management with Community Program. This cooperation scheme transformed into a Productive Perhutani Forestry Partnership in the form of a cooperative. The agroforestry management Dawung Village community includes land preparation, providing seeds, planting, maintenance, harvesting and marketing. The contribution of sugar cane agroforestry to farmers' income in category I with an area of 0,1-0,5 Ha is 25% or IDR 10.922.500/KK/Year, category II with an area of 0,6-1 Ha is 64% or IDR 26.370.000/KK/Year, category III with an area of 1,1-1,5 Ha is 88% or IDR 35.268.571/KK/Year, and category IV with an area of 1,6-2 is 66% or IDR 48.290.000/KK/Year. The average contribution of sugar cane agroforestry to farmers' income in Dawung Village is 61% or IDR 30.212.768/KK/Year.

Kata Kunci : Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), kontribusi pendapatan, tebu, Productive Perhutani Forestry Partnership, Village Forest Farmer Group, income contribution, sugar cane