PUSAT PELATIHAN PEKERJA TAMBANG DENGAN PENDEKATAN DESIGN FOR DISASSEMBLY DI KOTA BALIKPAPAN
NABIHA ABRAR CAESADERIYAN, Wisnu Agung Hardiansyah, S.Ars., M.Arch.
2024 | Skripsi | ARSITEKTUR
Kota Balikpapan memiliki potensi dalam bidang pertambangan karena di Kota ini banyak terdapat kantor-kantor dari perusahaan pertambangan. Akan tetapi, angka pencari kerja yang belum ditempatkan di Kota Balikpapan masih cukup tinggi, hal tersebut terjadi karena masih kurangnya keahlian dan kemampuan para pencari kerja pada suatu bidang tertentu. Sehingga pembuatan Bangunan Pusat Pelatihan Pekerja Tambang di Kota Balikpapan menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan para calon pekerja khususnya di dalam bidang yang potensial, yaitu bidang pertambangan.
Industri tambang memiliki jangka waktu yang tidak panjang dan terbatas oleh sumberdaya alam yang dihasilkan. Sehingga apabila jangka waktunya telah habis akan banyak fasilitas-fasilitas industri pertambangan yang menjadi terbengkalai. Pendekatan Design for Disassembly menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut, penggunaan pendekatan ini mempertimbangkan kemudahan dalam proses perakitan dan pembongkaran dengan meminimalisir jumlah limbah bangunan yang dihasilkan jika masa pakai bangunan sudah habis.
Balikpapan city has potential in the mining sector due to the presence of many mining company offices. However, the number of unemployed individuals in Balikpapan is still relatively high, mainly due to a lack of skills and abilities among job seekers in specific fields. Therefore, the establishment of a Mining Worker Training Center in Balikpapan is seen as one of the solutions to enhance the skills and abilities of prospective workers, especially in the promising field of mining.
The mining industry has a short and limited time period determined by the natural resources it extracts. Consequently, when the time period has expired, many mining facilities will left abandoned. The Design for Disassembly approach serves as a solution to address this issue. The use of this approach considers ease in the assembly and disassembly process with minimizing the amount of building waste generated when the building reaches the end of lifetime.
Kata Kunci : Pusat Pelatihan, Perakitan, Pembongkaran