EVENT MANAGEMENT PROCESS FESTIVAL PAYUNG INDONESIA 2023 KOTA SOLO, JAWA TENGAH

AULIA NUR RISTANINGSIH, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A.

2024 | Skripsi | PARIWISATA

Festival Payung Indonesia 2023 merupakan event tourism yang diadakan oleh Mataya Arts & Heritage untuk melestarikan tradisi payung nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan yang tepat dalam penyelenggaraan event tourism Festival Payung Indonesia sekaligus menjadi evaluasi untuk menghadapi permasalahan yang terjadi kedepannya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode observasi, studi pustaka, dan wawancara dengan pengurus Mataya Arts & Heritage dengan menggunakan event management process Joe Goldblatt sebagai landasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 proses yang dilakukan dala manajemen event, yaitu penelitian, desain, perencanaan, koordinasi, dan evaluasi. Pada kelima tahap tersebut tergolong sudah baik dan terstruktur. Namun, pada tahap evaluasi masih belum dilakukan bersama pengunjung, sehingga evaluasi menjadi tidak maksimal hanya dari sudut pandang Mataya Arts & Heritage. Kurangnya evaluasi tersebut sudah disadari oleh penyelenggara, namun belum menjadi prioritas karena belum adanya tempat untuk menampung evaluasi dari berbagai sudut pandang.

The Indonesian Umbrella Festival is a tourism event by Mataya Arts & Heritage held to preserve the Indonesian umbrella tradition. This research aims to find out how to properly manage the Indonesian Umbrella Festival tourism event as well as an evaluation for dealing with problems that occur in the future. This qualitative research uses observation methods, literature study, and interviews with Mataya Arts & Heritage administrators using Joe Goldblatt's event management process as the research basis. The research results show that there are five processes carried out in event management, namely research, design, planning, coordination, and evaluation. The five stages are considered good and structured. However, the evaluation stage has not yet been carried out with visitors, so the evaluation is not optimal only from the perspective of Mataya Arts & Heritage. The organizers have realized this lack of evaluation, but it has not been a priority because there is no place to accommodate evaluations from various points of view.

Kata Kunci : Mataya Arts & Heritage, Festival Payung Indonesia, Event Management Process, Event Tourism.