Laporkan Masalah

A Corpus-Based Study of Modal Auxiliary Verbs in The Jakarta Post Op-Ed Articles by Indonesian and Non-Indonesian Writers

Aulia Nur Rahmawati, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.

2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna, persamaan, dan perbedaan dalam penggunaan kata kerja bantu modal dalam teks editorial dari surat kabar asal Indonesia, The Jakarta Post, berkaitan dengan latar belakang linguistik penulis. Data dalam penelitian ini dihimpun dari 20 artikel editorial yang merupakan tulisan kontributor luar The Jakarta Post menggunakan software linguistik korpus #Lancsbox v. 6.0 dengan hasil 286 penggunaan kata kerja bantu modal. Secara berurutan, kata kerja bantu modal yang paling banyak digunakan oleh baik penulis asal Indonesia maupun penulis non-Indonesia adalah can, will, should, may, would, could, must, dan might. Selanjutnya, klasifikasi Biber et al. (1999) digunakan untuk mengetahui makna deontik dan epistemik kata kerja bantu modal dan menunjukan bahwa makna epistemik lebih banyak digunakan oleh penulis teks editorial dibandingkan dengan makna deontik. Hal ini mengindikasikan bahwa penulis teks editorial berkomitmen dengan keyakinan kebenaran akan argumen yang mereka utarakan. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan akan perbedaan latar belakang linguistik penulis dalam mengemukakan opini dilihat dari penggunaan kata kerja bantu modal.

This study was aimed at finding the meaning, similarities, and differences of the use of modal auxiliary verbs in editorial text from the Indonesian newspaper, The Jakarta Post, regarding the writers’ various linguistic backgrounds.  The data were collected from 20 editorial articles from outside contributors to the newspaper using corpus linguistics software #Lancsbox v. 6.0 showing 286 instances of eight modal auxiliary verbs. The most employed modal auxiliary verbs by both Indonesian and non-Indonesian writers are can, will, should, may, would, could, must, and might, respectively. To find the meaning of the modal auxiliary verbs, Biber et al.’s (1999) classification of deontic and epistemic meanings was used. The result of this study shows that the writers used more modal auxiliary verbs with epistemic meaning rather than deontic meaning, indicating their commitment to the truth of their argument. The writers’ linguistic background also suggests a significant association in expressing their opinions and arguments in terms of their modal auxiliary verbs use.

Kata Kunci : modal auxiliary verbs, deontic, epistemic, corpus linguistics, semantics

  1. S1-2024-443406-abstract.pdf  
  2. S1-2024-443406-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-443406-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-443406-title.pdf